Friday, June 27, 2014

Mesin waktu.



Jika ada mesin waktu, inginku kembali ke masa itu.
Masa kanak-kanak yang ceria dan bahagia. 
Seolah hidup bebas dari masalah. 

Jika ada mesin waktu, inginku kembali ke tempat itu.
Tempat yang membawa kesejukan di jiwa saat mata memandang keindahan tiada tara. Lukisan-Mu sungguh sempurna.

Jika ada mesin waktu, inginku kembali ke pelukmu.
Ayah terkasih yang sudah berpulang ke hadirat-Mu, masih kurindukan di lubuk hatiku.

Jika ada mesin waktu, inginku mengulang momen penuh penyesalan dan menggantikannya dengan senyum kebahagiaan.

Ah, tetapi...
Jika mesin waktu itu hanya membuatku ingin lari dari permasalahan...
Tanpa menatap realita dengan kedewasaan....
Aku memilih untuk menjadikannya sebuah imaji.
Sementara dengan sabar walaupun kadang gemetar..kujalani hidup tanpa gentar
Bersama Sang Ilahi...

Sementara hatiku berbisik...

Life is beautiful-if only we can see- that all things work together for our own good in His eyes.

26.06.2014
fon@sg
*picture was taken in Blaxland Riverside Park Sydney. Thank YOU for this inspiring moment

Refleksi di Bulan Juni...

Sebuah posting yang terlambat di Blog Chapters of Life, namun sudah saya posting di Facebook sebelumnya pas tanggal 1 Juni yang lalu...
Tetapi, semoga masih tetap bisa membuat saya pribadi, moga-moga kita semua untuk refleksi diri...(-fon-)

Januari: 
"Ya, koq cuma segini, Tuhan?"

Februari: 

"Si A sudah ke sana-ke mari keliling dunia, sementara aku koq cuma begini-begini aja, Tuhan?"

Maret: 

"Si X sudah beli mobil baru. Keren. Mahal. Sementara mobilku masih butut saja...Oh my..."

April:

"Tasnya Ibu N, tetangga sebelah, tiap bulan gonta-ganti. Semua seharga puluhan jeti. Sementara punyaku? Satu, harga pun jauh sekaliiii..."

Mei: 

"Pa, lihat donk, posisi Bapak W teman sekantor Papa, tambah hari tambah hebat. Sementara Papa? Naik gaji saja seret, duhhh Pa...Pa..."

Kisah di atas bukan kisah pribadi. Namun rasanya sering terjadi.
Semoga Juni, Juli, sampai akhir tahun ini...
Bahkan sampai akhir hidup ini...
Menjadi pelajaran tersendiri...
Bahwa hidup bukan melulu pertandingan tanpa henti...
Apalagi dalam area tak sehat macam ini...
Kekayaan penting, namun tidak dibawa mati...
Sebegitu sulitnyakah kita mensyukuri?
Kata CUKUP seolah begitu sulit terlontar dari bibir ini...

Segalanya cukup bagiku, Tuhan...
Terima kasih.
Asal aku berjuang sekuat tenaga, kuyakin Tuhan pasti buka jalan...
Berusaha menikmati apa yang ada hari ini...
Dan jika diberi kemudahan, tak lupa berbagi kepada sesama yang menderita...
Semua dari-Mu dan titipan-Mu semata.(-fon-)


01.06.2014
fon@sg