Friday, February 24, 2017

HIDUP ADALAH PROSES BELAJAR...


Dulu sewaktu jadi anak kos, saya jujurnya tidak suka dan tidak bisa memasak.
Untuk pertimbangan praktis, tentunya
anak kos yang sudah bekerja atau kuliah tidak banyak waktu untuk masak-masak.
Kesannya repot gitu.
Tapi pernah satu kali, saya kena gejala
Typhus dan harus mengurangi makanan yang kurang sehat.
Saya harus memilih makanan semisal
bubur...
Cukup tersiksa, sih...
Lalu ingat Mama, karena sedang di
Jakarta sementara Mama di Palembang... (*mellow mode on*- hikssss)
Kalau ada Mama, pasti sudah dimasakin,
diurusin sepenuhnya, dan seterusnya...
Memang kalau sakit, paling gak enak...
Apalagi sakit di rantau...
Berteman sepi dalam kesendirian.
Untungnya ada teman-teman senasib di rumah kos...
Lilin kecil yang menyinari kegelapanku saat itu...:)

Singkat cerita, sesudah menikah dan punya anak, tentunya harus belajar masak.
Pertama kali turun ke dapur, pasti
banyak tragedi yang terjadi...
Yang kalau diceritakan bikin geleng-geleng kepala...
Udah, Fonnn... Ngetik ajahhh lebih piawai...
Pegang panci hadehhhh susah ternyata...
Tapi.... Ya, tapi lagi nih....
Demi keluarga dan demi cinta ciaileee,
harus dilakoni...
Akhirnya sekarang thank God, bisa masak yang simple dan disukai anak-anak...
Juga belajar baking, walaupun belum mahir luar biasa, setidaknya buat anak-anak juga...
Kalau ada pesta kelas, jadi kami tidak usah membeli...
Bawa saja dari rumah...
Lebih irit dan lebih sehat tentunya...

Dulu, saya juga tidak pernah mempublikasi tulisan saya...
Apalagi di sosial media...
Hmmm...
Tetapi mulai tahun 2006, saya mulai blogging..
Chapters of Life lahir di bulan Desember 2006.
Itulah blog pertamaku...
Lalu merambah ke Facebook...
There's always a first time for everything...
Karena lagi-lagi: hidup adalah proses pembelajaran....

Februari 2017.
Ya, tahun ini...
Saya bersuka cita karena diperkenankan untuk melakukan suatu hal baru lagi...
Di bulan ini, saya mulai mencoba menulis lagu.
I like writing. I like singing.
Why don't I combine both?
Seorang sahabat mengirimkan sebuah foto lomba cipta lagu...
Ada keinginan, meskipun ada keraguan...
Kalau lirik, saya tidak terlalu kuatir...
Tapi kalau soal notasi (alias not), nah itu...
Apalagi harus diiringi satu alat musik sederhana...
Saya meragu...
Tapi satu sisi, hatiku menguatkan, juga Sahabatku itu bilang coba saja...
Saya bisa bermain organ dan di rumah kami ada sebuah 'Keyboard' sederhana...
Lalu, sambil merekam suaraku dengan lirik dan nada yang kuinginkan...
Kutekan tuts-tuts di Keyboard-ku...
Dan sebuah lagu tercipta...
Masih rahasia karena 'kan diikutsertakan dalam lomba...
Akan dibuka pada waktunya nanti, ya...
Tetapi yang akan menjadi 'highlight' adalah: ini lagu pertamaku.
Seorang Sahabat yang jago main Keyboard dan seperti adikku sendiri menawarkan bantuan untuk aransemen...
Dia yang profesional memberikan nuansa berbeda pada laguku.
Ah, aku bahagia!
Ketika kita mulai melangkahkan kaki ke arah sesuatu yang baik...
Meskipun dipenuhi keraguan, tetapi bantuan dari Yang Kuasa selalu ada...
Melalui Sahabat-sahabat tercinta di sekitar kita...
Yes, life is a journey...
Life itself is a learning journey...
Everyday, bit by bit...
step by step...
We're walking in a path that we should go through...
Everyday, in every way: we're learning to be a better person.
Hopefully, it will bring a better atmosphere around us...
Yeah, hopefully...

Syukur kupanjatkan di penghujung hari...
Juga jelang penghujung Februari...
Suatu kesempatan belajar datang dan menghampiri...
Sukacita penuhi seluruh diri...
Mengucap terima kasih setulus hati.

Singapore, 24 Februari 2017
Fonny Jodikin
#catatansyukur
#lifeisagift


Friday, February 17, 2017

MENJADI TUA DAN DEWASA...


Seorang Oma tua melangkah perlahan...
Tubuhnya sudah tidak tegap lagi.
Usianya mungkin di atas 80 tahun, setidaknya itu perkiraanku.
Dia mengenakan rok panjang dan blouse senada.
Sedikit high heels setidaknya 5cm hak sepatunya.
Stocking pun dia pakai juga.
Berdiri di depanku di sini.
Di sebuah eskalator stasiun MRT.
Saat dia mempersilakanku berjalan lebih dulu, kulihat garis-garis kebijaksanaan di wajahnya.
Namun, dia tetap trendi dengan make up dan rambut tertata.
Lipstick, bedak, dan alis mata.
Di balik kaca matanya tebalnya.
Entah mengapa di satu sisi aku ingat Mama.
Bukan dari segi dandanannya, karena mamaku bukan tipe pesolek...
Tetapi lebih ke keadaan tubuhnya yang tidak lagi sekuat dulu.
Osteoporosis dan penjepitan syaraf membuat dia tidak lagi segagah dulu.
Di usianya yang ke-76, sampai tahun lalu masih bisa mengunjungiku dan terbang sendirian.
Suatu kondisi yang bagiku patut dipuji.
Tahun demi tahun berlalu, menjadi tua itu pasti.
Sementara menjadi dewasa dan pribadi yang mau mengasihi itu adalah pilihan hati.
Hari ini aku diingatkan lagi...
Jika Tuhan memberi usia lanjut bagi kita...
Terlepas dari tampilan fisik, entah berdandan atau tidak...
Mau jadi pribadi macam apa nanti?
Semakin bijak sesuai usia dan pengalaman hidup kita?
Ataukah menjadi pribadi yang menyimpan luka...???
Kepahitan, kebencian, kekecewaan, atau yang dipenuhi kemarahan...?
Tidak pernah mudah dimakan usia. Apalagi ketika kesehatan dan kondisi tubuh ikut tergerus juga.
Dan usia? Siapakah yang tahu juga?
Yang penting semasa hidup menjadi orang yang tulus dan dipenuhi kebaikan.
Ya, semoga.
Singapura, 17 Feb 2017
Fonny Jodikin