Wednesday, April 18, 2007

If your life were a movie...

Tulisan g di Shalom Betawi edisi Maret, udah dipublish pas April ini...

If your Life were a movie, would it be a good one?

Dear my citylighters…
Bulan baru lagi neh, di mana g mengunjungi kalian semua dengan tulisan terkini…
Sempet couple of weeks ago, g ngeliat suatu iklan di TV di Spore sini, bertuliskan kata-kata seperti judul di atas.
Alkisah, ciaileee… hehe… Seorang pria bernama Nick nonton filmnya sendiri di bioskop, n dia ngeliat kiri-kanannya para penonton juga, bobok lho saking ngantuk n boringnya mungkin dengan kegiatan dia sehari2…
Dan ini adalah iklan dari salah satu angkatan bersenjata di sini, tujuannya g kira kurang lebih untuk meningkatkan animo orang muda untuk ngebikin hidupnya lebih challenging dengan menanggapi panggilan negaranya…

Dan tiba-tiba saja, kalimat itu membuat g tersentak, “ If your live were a movie, would it be a good one???”
Kita semua bisa bertanya kepada diri kita masing-masing…
Andaikata neh, hidup kita adalah sebuah film, bakal jadi film yang baik or kagak sehh??

Hari gene, bioskop kan udah canggih, fasilitas Cineplex bahkan ada yang khusus banget dan berharga ratusan ribu rupiah sekali masuk dengan fasilitas tempat duduk bak pesawat first class n film udah mencapai puncak kejayaannya lah yaw… G kira jarang banget orang yang nggak hobby nonton. Kecuali mungkin jenis filmnya aja yang menjadi favorite masing2 mungkin beda2. Ada yang hobby nonton film horror, ada yang suka drama, ada yang suka komedi, itu mah namanya selera yang kagak pernah bisa dipaksakan. Yang pasti, g kira jarang lah ya yang gak suka nonton sama sekali.

Dan kalo g ngajak citylighters nonton film dirimu sendiri yang diputer di bioskop n then melakukan flashback alias kilas balik, bakal jadi film yang baik or nggak sehhh??
Mungkin dengan ngajak temen2 semua untuk berpikir dan berefleksi lalu bakal kepikir, apa sich yang baik itu??
Kan baik jg bisa ada standar yang berbeda dari setiap orang, jadi apa sih yang baik itu??
Dunia memiliki banyak bench mark atau tolok ukur untuk apa yang dianggap baik, namun bagi kita murid-murid Kristus, siapakah yang menaburkan benih baik itu?
Pencaharian g terhadap apa yang baik dan yang jahat itu membawa g membuka injil Matius, di mana terdapat perikop sebagai berikut:

13:36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
13:37
Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38
ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
13:39
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.

Orang yang menaburkan benih baik itu adalah Tuhan Yesus sendiri, dan tentunya apa yang baik bagi kita, citylighters semua, adalah melaksanakan perintahNya dan melakukan tindakan kasih sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh Yesus sendiri dalam alkitab dan tentunya, menjauhi larangan-laranganNya…
Following Jesus dan melakukan apa yang baik menurut Dia, tentunya akan ngebikin film kehidupan kita lebih bermakna…

Mungkin setelah itu kamu akan berpikir, apakah harus full of adventure film kehidupan kamu bersama Yesus?
G pribadi berpendapat bahwa, mungkin kehidupan sebagai murid Kristus bisa jadi bergelombang bak valuta asing yang fluktuatif alias naik turun, namun bisa juga biasa-biasa aja n gak penuh warna terkadang. Namun, apakah itu bakal mengurangi nilai dari kehidupan kamu sendiri? Rasanya nggak juga yah…
As long as we live according to His Will, kita bakalan mempunyai hidup yang bukan saja baik namun bermakna. G yakin akan hal itu…
Karena di tengah benih lalang yang juga gak kalah keras bekerja menyebarkan kejahatan, kita harus berjuang agar terus mampu menghidupi iman kita sesuai seperti apa yang diajarkan oleh Kristus sendiri…Jadi terang di dunia ini, jadi terang di kota Jakarta, jadi terang di keluarga…

So, If your life were a movie, would it be a good one?
Tentu saja donk! Asalkan kehidupan yang kita hidupi berdasarkan kasihNya. Mengasihi orang yang membenci kita, mengampuni mereka, menjauhi tindak kejahatan sekecil apa pun termasuk mencontek misalnya. Nggak ikutan arus dunia, drugs-free sex-pornografi, NO WAY!
Trust me, it would be a good one as long as we build good relationship with Jesus. Berdoa n berusaha terus untuk ningkatin ‘film’ kehidupan kamu, agar bermakna seperti yang Yesus mau, karena kita kan murid-muridNya n jadi terang di mana pun kita berada, otre! Otre deeehh… 

Singapore, 4th of March 2007
-fon-

Monday, April 9, 2007

" Don't Worry, I'm with you..."

“Don’t Worry, I’m with you…”

Dear all…
Perjalananku sebagai seorang ibu baru dimulai. Dan mungkin apa yang kualami bersama Audrey masih terlalu sedikit dibandingkan dengan temen2 yang udah punya anak yang lebih guede2…
Eniwei, Tuhan tetap izinkan aku untuk mengalami proses pembelajaran lewat yang sedikit ini sebagai upaya hidup sepenuh-penuhnya sesuai rencana Allah yang sudah disiapkanNya bagiku.
Amen aja deh ya…

Sebulan ini, tidurku kacau. Siang jadi malam, malam jadi siang buat Audrey.
Kelelawar? Might be… Atau aku lebih prefer Batman aja ah daripada kelelawar hehe…
Kadang, di tengah malam Audrey menangis dan cukup rewel. Kadang dengan keterbatasan pengetahuanku akan baby, akan dia, aku akan bingung tapi terus berusaha mengecek sana-sini.
Pertama biasanya minum susu. Apa sudah jamnya minum? Lalu kalo baru saja minum, aku akan mengecek pampersnya. Apa dia buang air sehingga tuh pampers udah terlalu penuh dan gak nyaman lagi dipakai? Atau mungkin dia mengantuk? Ini yang paling sulit, dia ngantuk tapi gak mau tidur, dan kadang marah-marah gak karuan…
But soon after she fells asleep in my arms, dalam gendonganku, aku bisa melihat senyumnya yang terkadang muncul bergantian dengan meringis seperti menangis tanpa suara.
Ah, memang semua bayi lucu ya n they’re like an angel kalo lagi bobo… Kalo lagi nangis2, wahh… angelnya pada ke mana yahhh??

Di saat dia tertidur dalam pelukanku, kadang dia menangis rewel sedikit.
All I can do is just goyang kiri n goyang kanan, biar dia tenangan sedikit. Yang pasti gak bisa goyang Inul lah ya… Slow dance aja buat Audrey biar bisa bobo…
Dan dalam kesempatan itu, aku pun membisikkan, “ Don’t worry, I’m with you, Audrey…”
Seringkali kubisikkan, “ Jangan kuatir, Mama bersamamu…”
Dia menjadi lebih tenang dan ada kesempatan di mana dia melingkarkan jemari mungil tangannya ke jari tanganku… Seolah meminta perlindungan dan kembali kubisikkan, “ Jangan kuatir, Audrey… Mama bersamamu…”

And then I realized…

Buat aku pribadi, setelah mengalami kepindahan ke negara baru, melahirkan dan memiliki buah hati titipan Allah, aku semakin menyadari bahwa Allah sungguh adalah kasih.
Dia selalu ada dalam tiap episode hidupku.
Dan seringkali, aku sebagaimana layaknya Audrey, merasa kuatir, merasa diri begitu kecil dan butuh perlindungan. Terkadang, mengambil contoh kasus my baby, Audrey, aku pun bisa menangis karena putus asa terhadap kenyataan yang ada mungkin karena ketidakpastian masa depan yang kutakutkan…

Tapi aku ingat sekarang, sebagaimana aku bicara kepada Audrey, terus meyakinkan dia untuk tidak kuatir karena aku, Audrey’s mom bersamanya, membuatku sadar sekali lagi bahwa tidak ada yang harus aku kuatirkan atau aku takutkan karena Tuhan bersamaku.

Terdengar suara lembut Audrey, ah rupanya dia menggeliat halus dalam tidurnya. Dengan kedua mata terkatup, dia tetap pada posisi tidur nyenyak.
Aku tersentak sejenak dan bangun dari lamunanku, memeriksa sebentar keadaan Audrey to make sure everything’s all right.
Dan kembali ke refleksiku tadi, aku membalikkan posisiku sebagai Audrey dan Tuhan sebagai orang tua yang mengasuhku. I can listen in my ears clearly, His soft voice saying, “ Don’t worry, My child, I’m with you…”

Satu hal yang sederhana, namun terkadang terlupakan di tengah seluruh kondisi kehidupan yang kita hadapi…
As simple as a child, aku mau bilang kepada Tuhan, “ Thanks to you, GOD! I’m safe being with you…”
Dan sekali lagi sayup kudengar, hatiku membisikkan kata yang sangat menenangkan yang sudah kudengar berulang kali, “ Jangan kuatir, Aku bersamamu…”

Kulanjutkan memejamkan mataku, karena baru saja kulihat Audrey masih tidur lelap.
I need to take a rest too… Siap2 kalo begadang lagi…
So pasti lah judulnya… Wong masih baby, ya gak…?

Satu hal yang pasti, kutau Tuhan gak pernah berhenti memberikanku pengertian baru, kekuatan baru, lewat hal yang sederhana sekalipun. Just want to make sure bahwa Dia selalu sertaku dan sertamu juga. So, don’t worry, HE IS WITH US!
Amen.

Singapore, 7 Maret 2007
Take care all, God Bless…
-fon-
*audrey’smom*

PS: g yakin Tuhan mau beri pencerahan dan kekuatan pada kita dalam setiap kondisi. Dalam kondisi kelelahan sekalipun, asal kita tetap focus padaNya, Dia tetap menentramkan hati kita…