Anak pertama kami, Odri,
suka warna pink.
Segala harus serba ‘pink’
alias merah jambu.
Dan jika dihadapkan pada
beberapa pilihan warna, misalnya: merah, kuning, hijau atau ‘pink’….
Pastilah pilihannya jatuh
pada warna kesukaannya yaitu ‘pink’ itu tadi.
Lain halnya dengan Lala,
anak kedua kami.
Lala, di usianya yang
menginjak dua tahun lebih tahu persis juga apa yang dia inginkan.
Dia suka warna biru.
Jika dihadapkan pada
pilihan warna, dengan tegas, dia akan menjawab,
“ Blue.”
Sebagai seorang Ibu, saya
membebaskan mereka memilih.
Sedari kecil pun, Mama
memberikan saya kebebasan untuk memilih apa yang hendak saya kenakan, sesudah
saya bisa mengutarakan apa yang saya inginkan.
Waktu bayi, pastilah
segalanya dipilihkan, namun semakin beranjak besar, saya memiliki pilihan saya
sendiri,
Setiap anak adalah unik.
Punya keinginan sendiri,
punya kesukaan sendiri, hobby sendiri...
Talenta yang satu berbeda
dengan yang lainnya…
Dan itu yang menjadikan
dia ‘spesial’. Khusus.
Entah itu adalah ‘pink’
atau ‘blue’ pilihan Odri dan Lala, tetap saya hargai.
Begitu pun agaknya kita
manusia di mata Allah.
Sebagai Bapa yang begitu mencintai anak-anak-Nya, Dia mengaruniakan berbagai talenta bagi kita.
Sebagai Bapa yang begitu mencintai anak-anak-Nya, Dia mengaruniakan berbagai talenta bagi kita.
Dia tahu, anak-Nya yang
ini bagusnya di bidang ini, maka diberikan-Nya kekhususan tertentu pada diri
kita masing-masing.
Tuhan tidak pernah
memaksakan kita.
Kita punya kehendak bebas
untuk memilih.
Kita bisa menyukai ‘blue’,
‘pink’, atau ‘yellow’, tidak jadi masalah bagi-Nya.
Kita tetaplah anak-anak
kesayangan-Nya yang dia cintai apa adanya.
Cinta-Nya yang besar itu terkadang terhalangi oleh ketidakmampuan kita sendiri untuk mengampuni diri kita.
Cinta-Nya yang besar itu terkadang terhalangi oleh ketidakmampuan kita sendiri untuk mengampuni diri kita.
Kita pikir, kita sungguh
sudah berdosa, sudah membuat kekeliruan yang begitu besar dan seolah tak
termaafkan (padahal itu di mata kita-menurut pikiran kita).
Tuhan selalu punya ruang
maaf bagi kita, asalkan kita mengakui kesalahan kita dan mau dengan sekuat
tenaga memperbaiki diri agar kesalahan yang sama tidak mudah terulang kembali
di kemudian hari…
***
Setiap saya melihat
anak-anak titipan Tuhan pada kami, saya merasakan rasa syukur yang mendalam.
Saya menyayangi mereka.
Saya menyayangi mereka.
Dan tentunya saya tidak
selalu mengabulkan apa yang mereka inginkan, apalagi saat mereka tidak tahu apa
yang mereka inginkan itu baik atau tidak bagi mereka.
Sering kali, ini semua
membuka mata saya akan hubungan kita dengan Tuhan sendiri.
Dia sebagai Bapa, tentunya menginginkan yang terbaik bagi kita. Tidak sepantasnya kita mencurigai-Nya, berpikir bahwa Dia akan senang jika kita bersusah-payah menjalani kehidupan ini..
Dia sebagai Bapa, tentunya menginginkan yang terbaik bagi kita. Tidak sepantasnya kita mencurigai-Nya, berpikir bahwa Dia akan senang jika kita bersusah-payah menjalani kehidupan ini..
Tetapi, Dia tidak selalu
mengabulkan keinginan kita karena keinginan itu mungkin kurang baik bagi kita.
Dia pun menginginkan kita
menjadi dewasa dan berkarakter baik dengan iman yang teguh kepada-Nya,
sebagaimana kita inginkan anak-anak kita menjadi orang-orang yang demikian di
kemudian hari…
***
Mengurus anak bukanlah
pekerjaan gampang, namun butuh perjuangan untuk menghantar mereka menjadi
orang-orang yang berguna di masyarakat, terutama menjadi orang-orang yang takut
melanggar perintah-Nya karena kita sebagai orangtua tak bisa berada bersama
mereka 24 jam sehari. Namun, dengan kontrol dan memperkenalkan mereka akan
sesosok pribadi yang selalu siap sedia menolong mereka, yaitu Tuhan sendiri,
mereka pun diharapkan mampu menjadi orang-orang yang tangguh di dalam iman
karena tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan.
Kutatap lagi pilihan-pilihan
anak-anakku…
Jaket biru Lala, bando merah jambu
Odri….
Topi biru Lala, gaun merah jambu
Odri...
Mereka adalah titipan yang luar biasa
indah dari Tuhan…
Mereka unik dan berbeda…
Tak perlu menjadikan mereka sama atau
seragam…
Sebagaimana kita, anak-anak-Nya…
Kita dicintai apa adanya…
Dengan segala kekurangan dan
kelebihan kita…
Dia cintai kita tanpa syarat…
Thank You, God…
September-Oktober 2013
fon@sg
- sudah sekian lama, Being Mom vakum karena
kesibukan mengurus anak-anak sendiri. And
it’s so good to be back. Terima kasih kepada-Nya yang memberikan
inspirasi serta kekuatan untuk menuliskan ini semua.
No comments:
Post a Comment