Friday, July 4, 2014

Undo

Undo

What's done cannot be undone
(Lady Macbeth from Macbeth - a Shakespeare's play)

Jika kita tahu akhirnya begini, mungkin kita ingin kembali di awal di saat kita seharusnya melakukan banyak hal dengan cara yang berbeda.
Jika waktu bisa diputar kembali, mungkin ada hal-hal yang tidak ingin kita lakukan atau tidak seharusnya kita lakukan di saat itu.
Rasa sesal pun mendera...
Apakah ada kesempatan untuk mengulang kembali?
Apakah mesin waktu yang sering ada di film-film itu bisa berfungsi sungguh dalam pengalamanku?


Tidak semua hal bisa kita 'undo' seperti fungsi komputer yang ada di keyboard atau program-program tertentu.
Ada banyak kali, kita berhadapan dengan apa yang dikatakan oleh Lady Macbeth karya Shakespeare yang ternama itu: " What's done cannot be undone."

Penyesalan seringnya datang terlambat.
Nasi sudah jadi bubur. Bahkan sudah masuk ke perut.
Kesannya, telattt banget:)
Apa mau dikata, terkadang pengalaman hidup membawa kita kepada kenangan yang tidak selalu manis.
Tetapi, setidaknya, kita menyadari kesalahan.
Mau meminta maaf jika memang kita bersalah.
Mau bertanggung jawab dan tidak lari darinya.
Dan mau mengambil hikmahnya.

Tidak semua kesalahan adalah salah total.
Tidak semua kekeliruan adalah fatal.
Tidak semua kegagalan akan membungkam semua usaha kita...
Masih ada harapan.
Masih ada jalan...
Terkadang pikiran kita terlalu fokus pada apa yang ada di depan mata-apa yang terjadi saat ini. Tanpa memberikan kesempatan kepada waktu untuk membuktikan bahwa kesalahan yang kita perbuat kini, di suatu ketika mungkin saja membawa berkat yang tersamar dalam bentuk yang lainnya.

Mari berandai-andai...
Jika 'undo' dan mesin waktu itu ada, apakah kita akan belajar dari terus membenarkan diri kita?
Seperti yang kita selalu ketahui bahwa kenyamanan tidak selalu membawa kita ke suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
Tak jarang, pengalaman yang menyedihkan-memilukan, merupakan hal yang membuat kita berani bangkit untuk membuat suatu perbedaan.

Yang terpenting agaknya terus berusaha melakukan yang terbaik di momen kini.
Dan jika yang terbaik itu bukanlah yang terbaik di mata-Nya, hanya keinginan kita belaka, mungkin Dia akan tunjukkan jalan yang tidak seperti yang kita mau.
Belajar dan berangkat dari situ, nantinya tak jarang kita menoleh ke belakang dengan rasa syukur...
" Oh, itu tokh maksudnya..."

Bersama Tuhan, saya percaya bahwa hidup tidak melulu mulus.
Namun, Tuhan berikan kekuatan untuk melangkah bersama-Nya.
Tombol 'undo' - rasa bersalah di masa lalu- penyesalan karena tidak melakukan yang seharusnya saya lakukan....
Mari kita simpan itu semua...
Membawa semuanya itu ke dalam doa di hadirat-Nya...

Memang indah hidup dalam imajinasi dan berandai-andai...
Namun, pijakkan kaki pada realita-meski itu menyakitkan-adalah upaya yang sangat baik pula. Lalu, belajar menerima kenyataan yang pahit itu dan 'move on' untuk sesuatu yang lebih baik di kemudian hari.

Percaya itu semua bukanlah kebetulan...
Percaya semua pengalaman itu nantinya akan kita syukuri sebagai bentuk 'blessing in disguised.'
Percaya, masih ada kesempatan kedua, ketiga, dan seterusnya dari Yang Kuasa untuk tetap melangkah.
Semoga demikian adanya.
Ya, semoga.

04.07.2014
fon@sg






No comments:

Post a Comment