Tidak
setiap pagi menyenangkan…
Banyak
kali, pagi itu adalah hari yang mengecewakan.
Sisa
semalam, seminggu yang lalu, atau setahun kemarin….
Duka
yang masih ada, luka yang masih menganga…
Ada
kalanya rasa kantuk masih begitu membelenggu dan sukar untuk dilawan.
Seperti
pagi itu.
Beautiful?
Halahhh…
Sungguh
iklan bakery itu benar-benar seolah
mengejekku.
Tulisan
itu berbunyi : “ Smile to the beautiful
morning.”
Padahal,
aku tahu.
Maksud
mereka tentunya baik.
Lagian,
siapa juga yang tidak ingin paginya indah?
Tidur
nyenyak, mungkin mimpi bertemu pangeran pujaan hati bagi mereka yang jomblo,
mimpi naik pangkat, punya mobil keren…
Dan,
bangun pagi dengan kesegaran prima.
Maunya
setiap hari seperti itu.
Maunya,
sih…
Nyatanya?
Seperti
pagi itu…
Atau
pagi-pagi yang lain…
Terkadang
begitu sulit untuk mengucap syukur akan datangnya pagi.
Dalam
365 pagi, atau 366 pagi di tahun Kabisat…
Berapa
persen sih, yang membuat senyum kita
sumringah?
Atau,
kalau sulit dihitung dengan persentase, berapa hari yang begitu sesuai dengan
impian kita?
Mungkin
pertengkaran dengan pasangan-entah suami atau istri- yang belum selesai
semalam.
Mungkin
anak yang tengah tidak enak badan, sehingga tidur kita pun tak nyenyak…
Mungkin
tumpukan deadline pekerjaan di kantor
yang bikin seolah diburu-buru tiap pagi…
Mungkin
kemacetan Jakarta yang harus diperjuangkan untuk dilalui setiap hari…
Mungkin
stres ujian bagi mahasiswa atau pelajar..
Berjuta
kemungkinan yang bisa kita hadapi hari itu…
Berjuta
kemungkinan yang seolah merenggut indahnya pagi dari diri kita…
Padahal,
di bawah segala tekanan itu tadi, apakah jadinya pagi itu tidak indah?
Apa
jadinya tidak ada sama sekali kebaikan atau keindahan di dalamnya?
Atau,
apa kita yang seolah ‘tertutupi’ atau ‘terbutakan sementara’ akan indahnya pagi
karena permasalahan yang mendera, sehingga membuat kita tak bisa mensyukuri
kehadirannya?
Seburuk
apapun, pagi ini kita masih bernafas.
Itu
berarti masih ada harapan untuk menjadi lebih baik.
Seburuk
apapun, pagi ini kita masih bisa menjalani peranan atau pekerjaan kita…
Mari
usahakan yang terbaik yang kita bisa…
Seburuk
apapun, masih ada keindahan yang patut disyukuri.
Sehingga,
pagi ini dan pagi-pagi berikutnya yang masih dianugerahkan-Nya pada kita, semoga senantiasa kita syukuri…
Tak
lagi aku mengeluh.
Perlahan
tapi pasti, senyuman mulai mengembang di sudut-sudut bibirku…
It is indeed a beautiful
morning!
And there’s always a
reason to smile.
As soon as I smile, I can feel a wonderful shade of happiness gradually
fills my heart.
Yes, I’m grateful for
this beautiful morning.
Thanks be to God!
Seolah
alam pun memancarkan keindahannya yang terbaik pagi itu.
Sesudah
hujan, pelangi menghiasi langit biru.
:)
Singapore,
16.11.2014
fon@sg
*inspirasi
dari iklan Breadt*lk yang belakangan
sering dipajang di outlet-outletnya…
Wah bagus sekali tulisannya, mampir juga ya ke kak-yull.mywapblog.com
ReplyDeletetrims, Kak Yull... Salam kenal... Nanti aku coba mampir ke blog-nya ya...
ReplyDeleteHappy blogging!:)