Friday, February 17, 2017

MENJADI TUA DAN DEWASA...


Seorang Oma tua melangkah perlahan...
Tubuhnya sudah tidak tegap lagi.
Usianya mungkin di atas 80 tahun, setidaknya itu perkiraanku.
Dia mengenakan rok panjang dan blouse senada.
Sedikit high heels setidaknya 5cm hak sepatunya.
Stocking pun dia pakai juga.
Berdiri di depanku di sini.
Di sebuah eskalator stasiun MRT.
Saat dia mempersilakanku berjalan lebih dulu, kulihat garis-garis kebijaksanaan di wajahnya.
Namun, dia tetap trendi dengan make up dan rambut tertata.
Lipstick, bedak, dan alis mata.
Di balik kaca matanya tebalnya.
Entah mengapa di satu sisi aku ingat Mama.
Bukan dari segi dandanannya, karena mamaku bukan tipe pesolek...
Tetapi lebih ke keadaan tubuhnya yang tidak lagi sekuat dulu.
Osteoporosis dan penjepitan syaraf membuat dia tidak lagi segagah dulu.
Di usianya yang ke-76, sampai tahun lalu masih bisa mengunjungiku dan terbang sendirian.
Suatu kondisi yang bagiku patut dipuji.
Tahun demi tahun berlalu, menjadi tua itu pasti.
Sementara menjadi dewasa dan pribadi yang mau mengasihi itu adalah pilihan hati.
Hari ini aku diingatkan lagi...
Jika Tuhan memberi usia lanjut bagi kita...
Terlepas dari tampilan fisik, entah berdandan atau tidak...
Mau jadi pribadi macam apa nanti?
Semakin bijak sesuai usia dan pengalaman hidup kita?
Ataukah menjadi pribadi yang menyimpan luka...???
Kepahitan, kebencian, kekecewaan, atau yang dipenuhi kemarahan...?
Tidak pernah mudah dimakan usia. Apalagi ketika kesehatan dan kondisi tubuh ikut tergerus juga.
Dan usia? Siapakah yang tahu juga?
Yang penting semasa hidup menjadi orang yang tulus dan dipenuhi kebaikan.
Ya, semoga.
Singapura, 17 Feb 2017
Fonny Jodikin

No comments:

Post a Comment