Thursday, October 23, 2008

Omong-Omong Tentang Perasaan

Omong-Omong Tentang Perasaan

Jauh…
Perasaan, akhir-akhir ini hubungan dengan Tuhan koq tambah jauh saja. Tuhan terasa tidak bisa dipahami. Tuhan terasa tidak peduli dengan membombardir dunia ini dengan krisis finansial, dengan permasalahan yang tak kunjung henti, dengan berita kematian seorang teman yang masih cukup muda dan berada di usia produktif. Dan perasaan itu terbawa dan terbawa sampai terpikir bahwa memang Tuhan tidak peduli dan tidak akan pernah mengerti. Kalau Dia peduli, mengapa Dia izinkan begitu banyak kepedihan dalam hidup ini? Kalau Dia peduli, mengapa Dia tidak menolong seketika ketika terjadi bencana? Dia kan Tuhan? Dan Tuhan itu Mahahadir dan Maha Kuasa. Jadi, kalau Dia mau, apa sih yang mustahil bagi Tuhan? Tetapi, kenapa Dia tidak lakukan? Kenapa Dia sepertinya diam seribu bahasa dalam menyikapi semua keluh kesah manusia yang tak kunjung henti? Adakah Dia peduli dan memahami semua ini??? Kecewa, sedih, sakit hati, semua bercampur jadi satu. Andai Tuhan tahu…

Dekat…
Perasaan yang pernah dirasakan beberapa waktu sebelumnya…
Tuhan sungguh baik, Tuhan sungguh peduli, Tuhan sungguh mengerti yang terbaik dalam hidup setiap insan manusia. Tuhan dengan ramah menyambut kehadiranku hari ini dengan sapaan alam: angin lembut bertiup, udara cerah ceria, langit biru sempurna. Ah, Dia memang baik. Dia memang dekat di hati. Dan Dia sungguh ada, peduli, mengerti, mengasihi, mencintai, menerima seluruh manusia apa adanya. Dia yang menciptakan semua makhluk di bumi ini dan Dia menginginkan kehadiran setiap dari kita untuk memberikan warna kepada dunia ini. Dia memberikan segala sesuatu tepat pada waktuNya. Tidak kurang tidak lebih. Pas! Seluruh kejadian yang terjadi dalam hidup adalah mata rantai yang sambung menyambung bak film seri Korea. Ada awal, ada akhir. Semua sudah di-plot dengan sempurna oleh sang sutradara kehidupan, siapa lagi kalau bukan Tuhan.
Percaya bahwa hari-hari ke depan, Tuhan akan berikan segala yang terbaik dalam perencanaanNya.

Heiiii…
Perasaan-perasaan lain berkecamuk. Hadir dan hilang. Ada dan tiada. Timbul dan tenggelam. Jauh-dekat. Peduli-tak peduli. Mengasihi-membenci. Mengampuni-mendendam. Aahhh.. semua campur aduk jadi satu.
Tetapi … Tetapi bukankah Tuhan bukan cuma sekedar perasaan???
Tuhan adalah Tuhan dan heiii… ini bukan relasi mikrolet yang jauh dekat tetap dibayar dengan harga sama. Ini relasi dengan Tuhan.
Tuhan selalu konstan. Tuhan selalu baik, mengasihi, mengampuni, peduli. Namun di kala perasaan kita tengah berkecamuk dan kacau, sepertinya Dia jauh dan tidak mendengarkan doa-doa kita.
Dalam kegelisahan malam-malam penuh tangisan dan isak air mata, seseorang mungkin bertanya akan kebenaran bahwa Tuhan senantiasa peduli. Senantiasa mengerti. Kalau Dia mengerti, do something donk, God…!
Tetapi… lagi-lagi tetapi… Dia bukanlah karyawan kita yang bisa langsung bertindak kalau kita suruh ini dan itu. Ingat, Dia adalah Tuhan, bukan budak kita. Dia berkuasa menentukan segala sesuatunya…Mungkin…mungkin kita yang keterlaluan apabila mendiktenya…
Tuhan, hari ini aku sadari sekali lagi bahwa Tuhan bukanlah sekedar perasaan. Memang kita punya perasaan yang harus diakui, tetapi bukan selalu harus dituruti. Dan dengan permainan segala perasaan ini, semoga akhirnya kita sadari bahwa Tuhan tetaplah Tuhan yang baik, peduli, dan mengasihi tanpa syarat. Hanya saja kita memperkenankan perasaan kita mendominasi untuk sementara waktu sampai akhirnya kita mengerti bahwa Tuhan memberikan yang terbaik pada kita.

Ending…
Perasaan ini dan itu yang dirasakan, kusampaikan kepada Tuhan. Tuhan mengerti dan peduli. Dan aku juga tidak mau dipermainkan perasaan. Relasi dengan Tuhan lebih dari sekedar perasaan. Kalau hanya berhenti pada perasaan, kedalaman relasi dengan Tuhan tidak tercapai. Karena perasaan kita terkadang membuat kita salah sangka terhadap Tuhan. Misunderstand Him. Dan itu rasanya tidak ‘ fair’ untuk Tuhan. Dia lebih dari sekedar perasaan. Dia Tuhan. Dia tidak moody. Coba kalau Tuhan moody, hari ini Tuhan baik, besok…? Entahlah… Untung kita bukan Tuhan. Kalau iya, apa jadinya seluruh alam raya, surga dan bumi???

Singapore, 24 Oktober 2008
-fon-
pssst…perasaanku lega setelah menuliskan tulisan ini :)

No comments:

Post a Comment