A treadmill is a device for walking while staying in the same place. Menurut informasi yang saya terima dari Oom Wiki alias Wikipedia di sore hari yang cukup terik di Ho Chi Minh City ini, treadmill adalah sebuah alat untuk berjalan sekaligus berada di tempat yang sama. Agaknya, teman-teman amat familiar dengan alat yang satu ini. Sekaligus pernah juga bahkan mungkin sangat akrab dengannya. Dia sering dipakai di tempat fitness, bahkan beberapa orang pencinta kebugaran pun memilikinya di rumah.
Beberapa waktu yang lalu saat di fitnes, saya memilih treadmill daripada kelas-kelas kebugaran. Sebagai bentuk variasi latihan yang sesekali saya lakukan di tengah kesibukan mengurus anak dan keluarga. Di atas treadmill itu, saya terpikir bahwa terkadang hidup pun bisa seolah tak bergerak ke mana pun. Setelah semua usaha yang dilakukan, masih saja seolah jalan di tempat. Ya, seperti kala berada di atas treadmill ini. Treadmill ada batas waktunya, terkadang malah ketika harus berbagi dengan pengunjung pusat kebugaran lainnya di jam-jam sibuk alias ‘peak hours’, tak jarang kita dijatah hanya 30 menit saja. Di atas treadmill, seolah tanpa guna, tetapi kita terus berjalan sampai batas waktu yang sudah ditentukan. Di atas roda kehidupan, walaupun tanpa hasil yang nyata, kita pun hendaknya tak berhenti berjalan meski tertatih, meski sempat terjatuh… Kita bisa bangkit lagi dan menyelesaikan pertandingan kehidupan kita, tentunya bersama Tuhan kita pasti bisa.
Lalu, apakah treadmill yang jalan di tempat ini tak berguna sama sekali? Tentunya tidak! Banyak kalori yang bisa kita bakar sebagai upaya untuk tetap sehat dan bugar, bukan?
Begitupun dalam hidup. Ketika semua terasa salah, tak berguna, tak ada kemajuan yang berarti, apakah itu semua tidak berguna? Tak jarang, pengalaman-pengalaman di masa-masa itulah yang menjadikan kita lebih dewasa dan bijaksana. Bukan melulu saat-saat penuh kemenangan, kesuksesan, dan kejayaan… Tetapi, di saat-saat seolah usaha belum berbuah, kita diajar untuk menanti di dalam iman dan percaya kepada Sang Pencipta yang tahu yang terbaik bagi setiap umat-Nya.
Di treadmill, saya mendapat pencerahan baru.
Hidup boleh seolah tidak bergerak, tak bergeming. Tetapi, saya harus tetap berusaha (bergerak). Jangan sampai hasil usaha yang tidak sesuai harapan, menjadikan saya putus asa atau kecewa sehingga memutuskan untuk berhenti untuk melakukan apa pun…Tetapi, sebaliknya, saya terus berusaha menanti penggenapan janji-janji-Nya yang setia di sepanjang hidup saya. Sampai akhirnya, ketika ‘treadmill’ saya harus berhenti saat kembali bersatu dengan-Nya, saya sudah memberikan yang terbaik semasa waktu yang diberikan untuk menghirup udara segar di bumi ini oleh-Nya.
Hidup itu singkat. Namun apa yang bisa kita lakukan dalam hidup yang singkat itulah akan menjadikan hidup kita lebih bermakna.
Apakah hidup itu indah? Pilihan ada di tangan kita. Kita bisa menjadikannya indah dan membagikan keindahan itu kepada sekitar kita. Dalam ketidaksempurnaan kita, tak henti berusaha memberikan yang terbaik bagi kemuliaan-Nya.
Selamat sore. Salam dari
HCMC, 1 Maret 2012
-fon-
* pencerahan saat berada di atas treadmill… Thank God…!
hahaaa.... super sekali..!!
ReplyDeleteintinya: TERUSLAH BERGERAK!!!
@Punya. Tia: ma kasih, Sista... Salam super:) lho koq? xixixi...Jarang2 lho aku bilang gitu...:) Big hug yaaa dari jauh...
ReplyDelete