Saturday, July 7, 2012

Iri


Hmmm, kalo dibilang manusia kagak pernah iri, rasanya hil yang mustahal
Mustahil geto, yah!
Baru liat foto-foto Fesbuk temen yang baru jalan-jalan keliling Eropa aja, udah kepengen banget
Terus, ada lagi sobat baik yang baru aja dapet cowok seganteng Bradd Pitt, halahhh berani taruhan kalo kamu gak iri? Xixixi…

Yah, yang namanya iri bisa begitu luas…
Dari soal karier, rumah, kondisi keuangan, anak, pacar, istri, mobil, jalan-jalan atau karena apa ajalah…Mulai dari iri sama direktur, sampe iri sama pembantu. Pokoknya yang namanya iri pasti pernah dan mungkin menghinggapi diri kita. Bener, gak?:)

Yang penting adalah bagaimana kita meng-handle atawa mengendalikan rasa iri ini. Satu-satunya obat yang kupikir mujarab tanpa perlu ke dokter atau sinshe yaitu bersyukur. Jangan cuma lihat ke atas, nanti capek lho mendongak terus haha… Sekali-kali lihatlah juga ke bawah… (Sering kali kalau aku udah bicara soal syukur, beberapa orang akan langsung protes dan bilang: syukur menghalangi orang untuk bekerja keras lalu menjadikan dirinya malas. Syukur malah dijadikan alasan untuk tidak mau bekerja keras…Oh, No! Tentu saja bukan itu yang dimaksudkan, ‘tul gak? Setuju donk kalau aku juga bilang demikian).

Syukur berarti terus berterima kasih kepada Tuhan atas segala yang diberikan-Nya kepada kita. Bukan berarti kita berhenti berusaha, tetapi syukur itu pula harus ditunjukkan dengan terus berusaha, bekerja keras yang sebaik-baiknya sebagai perwujudan terima kasih yang tak terhingga. Syukur berarti menerima kondisi saat ini, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tanpa berhenti untuk melakukan yang terbaik yang kita bisa. Syukur-syukur di masa depan bisa lebih baik lagi… Dengan demikian, rasa iri yang muncul bisa segera kita deteksi dan carikan jalan keluarnya…Segeralah berdoa, berkomunikasi langsung, online dengan Sang Pencipta… Kalau Blackberry atau iPhone bisa belasan jam bersama-sama dengan kita, kenapa tidak dengan Dia ? Yang sebetulnya selalu ‘ready’ 24 jam hanya kita aja yang seringnya lupa…

Ketika kegagalan menyapa, yah gak ada salahnya introspeksi tanpa perlu menyalahkan diri. Dan gak perlu iri dengan kegemilangan atau kemenangan yang dicapai orang lain. Percaya untuk segala sesuatu ada waktunya. Belajar untuk lebih baik lagi, tanpa perlu jadi pribadi yang sinis terhadap keberhasilan orang lain. Terbuka bila diberikan masukan yang berarti, siapa tahu baik juga buat kita di kemudian hari….

Iri, cemburu, dengki, dan sobat-sobatnya semoga tidak perlu kita akrabi, karena sejujurnya mereka takkan membawa kita ke mana-mana, hanya bikin be-te dan marah-marah sendiri saja… Bersahabat kariblah dengan syukur dan doa… Percaya dalam iman di dalam Dia sambil terus memberikan yang terbaik bagi kemuliaan-Nya.

Selamat malem minggu…

Tanggal tujuh bulan tujuh 2012
fon@sg
*yang lagi nonton Agnes Monica nyanyi di Indonesian Idol via Mivo TV (internet). Dan saya bersyukur masih bisa nonton… Gak ngiri saya dengan Anda yang nonton langsung di studio atau langsung depan TV di Indonesia hehehe… :) Peace yaaa :) 

No comments:

Post a Comment