SMS dari kakakku di
Fon, Umi sudah meninggal tadi pagi jam 4.15.
Aku terdiam.
Semalam ketika kutahu
kondisinya sudah tidak sadarkan diri, aku sudah mulai mendaraskan doa-doa
kepada Tuhan. Mohon diberikan yang terbaik seturut rencana-Nya.
Umi adalah pembantu rumah
tangga kami yang sudah begitu setia bekerja bagi kami. Dia mulai bekerja ketika
aku duduk di kelas 5 SD. Dengan dedikasi begitu tinggi, dia tetap setia menemani
kami. Melintasi banyak peristiwa selama puluhan tahun bersama-sama kami.
Perlahan kenangan akannya
menari-nari di benakku.
Umi yang meninggal di usia
60 tahun adalah seorang yang gigih. Cukup cerewet, keras, tetapi baik hati. Dia
adalah tipe setia dan tidak suka ganti-ganti pekerjaan. Dia sangat menyayangi
mamaku, sehingga sepeninggal papaku di tahun 1996, dia malah memutuskan terus
mengabdikan dirinya bagi keluarga kami (terutama bagi mamaku) sampai seumur
hidupnya.
Kuhapus air mataku
perlahan.
Tak pernah mudah mengucap
selamat tinggal. Walau aku pun tahu, bahwa sekarang Umi sudah berada di tempat
yang lebih berbahagia. Bersama Bapa di Surga. Umi juga adalah seorang pemeluk Kristiani
dan telah memenangkan pertandingan kehidupan ini, sampai akhirnya berpulang ke
Rumah Bapa. Dia tak perlu lagi merasakan sakitnya atau kesulitan-kesulitan
duniawi, karena Dia sudah memanggilnya pulang.
Kelainan jantung dan
dugaan adanya ‘stroke’ telah merenggut nyawanya. Umi akhirnya meninggal di
sebuah Rumah Sakit di Palembang. Ketika berdoa tadi malam, aku berpasrah kepada
Yang Kuasa. Mohon diberikan yang terbaik bagi Umi seturut kehendak-Nya. Bagiku
dia bukan hanya sekadar seorang pembantu…. Tetapi, dia juga adalah bagian
keluarga kami yang telah bersama-sama dengan kami dengan setia dalam
tahun-tahun perjalanan hidup kami. Susah ,
senang, suka, duka bersama-sama.
Selamat jalan, Umi! Beristirahatlah
dalam damai…
Engkau akan selalu jadi
bagian hidupku.
Terpatri manis bersama
segala kenangan tentangmu.
Terima kasih untuk segala
pengabdianmu dan kesetiaanmu.
Doaku mengiringi
kepergianmu.
Percaya Tuhan akan selalu
sertai kita.
Sekarang dan selamanya.
22 Agustus 2012
-fon@sg-
No comments:
Post a Comment