Tuesday, January 29, 2013

Tembang Cinta Kita Episode #1: Officially Missing You





Tembang Cinta Kita Episode #1: Officially Missing You

angin menyampaikan salam
mentari tersenyum cerah
namun mengapa hatiku kelam?
hidup seolah kehilangan gairah

ada satu yang masih kucari
seorang pendamping pengganti dirimu
mungkin nanti
akan kutemukan cinta sejati itu

Itu goresan di buku harianku hari ini.
Sulit untuk memilih judul yang tepat. Sehingga ia masih berstatus tanpa judul.
Jika harus membuat judul, yang paling tepat menggambarkan perasaanku saat ini agaknya kata KELAM cocok juga…
Kelam, suram, buram, muram…
Semua yang bernada kelabu seperti gorden di kamarku.

Kuhela nafas panjang.
Perpisahanku dengan Glen setelah kami berpacaran selama tujuh tahun terasa menyesakkan.
Aku tahu, aku pun punya andil kesalahan di dalamnya.
Sudah tahu kedua belah orangtua pihak keluarga tak pernah setuju karena perbedaan suku, tetapi kami masih menyimpan harapan itu.
Berharap dan masih berharap kalau suatu saat nanti kami bisa bersatu dalam wadah pernikahan dan keluarga memberi restu.

Apa boleh buat….
Seminggu yang lalu, Glen mendatangi tempat kosku dengan kabar bahwa dia akan dinikahkan dengan pilihan ibunya.
Kali ini, dia tak menolak (ini yang membuatku merasa sakit hati dan benci). Akhirnya, dia menemukan seseorang yang dia rasa bisa menjadi pengganti diriku. Dan dia punya rasa suka yang kuat di awal bertemu.

Terasa percuma. Sia-sia.
Perjuangan tujuh tahun hilang begitu saja.
Tetapi, akhir ini sebetulnya sudah kuduga…
Namun mengapa ketika terjadi hatiku begitu berdarah?
Kekecewaan langsung tumpah-ruah.

Dan yang terberat yang harus kualami adalah malam minggu sepi.
Tanpa kamu lagi.
Glen, aku benci perasaan ini!

***




Di kamar kosku yang sempit, kudengar lagu itu dari sebuah stasiun radio yang jarang-jarang kuputar. Tetapi, kini agaknya harus kulakukan untuk sekadar membunuh sepi.

Officially Missing You
A Song by Tamia

All I hear is raindrops
Falling on the rooftop
Oh baby tell me why'd you have to go
Cause this pain I feel
It won't go away
And today I'm officially missing you
I thought that from this heartache
I could escape
But I fronted long enough to know
There ain't no way
And today
I'm officially missing you

Oh can't nobody do it like you
Said every little thing you do
Hey baby say it stays on my mind
And I, I'm officially

All I do is lay around
Two ears full tears
From looking at your face on the wall
Just a week ago you were my baby
Now I don't even know you at all
I don't know you at all
Well I wish that you would call me right now
So that I could get through to you somehow
But I guess it's safe to say baby safe to say
That I'm officially missing you

Ling, tegarkan hatimu!
Glen mungkin bukan untukmu…
Satu sisi hatiku berkata begitu…
Namun, sisi sakit hati, tak rela, iri, benci, cemburu, juga tak kalah kuatnya menarikku lebih dalam…
Dan untuk menambah penderitaanku di malam minggu yang kelabu itu, cuaca seolah berkomplot dengan lirik lagu Tamia. Hujan. Sehingga yang kudengar hanyalah tetesan air hujan di atap rumah kos-kosanku.
Keadaan diperparah karena aku berada jauh dari keluargaku.
Mereka di Jambi. Sementara aku bekerja di Jakarta

Fransiska Mei Ling Wijaya, tegarkan hatimu!
Itu ucapku saat menatap wajahku di cermin. Tetapi, aku gagal lagi.
Tinggallah tetesan air mata yang terus mengalir tanpa henti seolah dua mata air yang deras membanjiri kedua pipiku…

Satu sisi aku tahu… Sungguh sangat mengerti…
Bahwa ini adalah episode kehidupan yang harus kulalui…
Tetapi, mengapa ketika aku mengalaminya, terasa duniaku runtuh?
Sulit untuk melihat bahwa hari esok masih ada, harapan untuk mencari pasangan hidup masih tersisa…

Setelah menghabiskan tujuh tahun sia-sia… Aku kembali jadi ‘single’ di usia 36.
Bukan usia yang membanggakan… Sudah dianggap perawan tua! Tetapi, apa mau dikata… Ini jalan hidupku yang harus kulalui…

Kubenamkan kepalaku di atas bantal…
Menangis lagi. Sampai puas.
Tetapi sesak itu masih ada. Dan semakin meraja di dada…
Mami dan Papi belum tahu putusku ini. Mereka tahu kalau diam-diam aku terus menjalin hubungan dengan Glen yang campuran Jawa-Ambon itu.
Mereka menjaga jarak denganku, sehingga aku tak tahu harus mengadu kepada siapa…

Buku harianku, mungkin kamu sobatku paling setia saat ini…
Kepadamu, kupercayakan seluruh kesedihanku, dukaku, laraku.
Lukaku ini rasanya takkan tersembuhkan dalam beberapa tahun ke depan…
Apa yang harus kulakukan?
Tuhan, tolong bukakan jalan…

Sementara Tamia masih mengalun:

Well I thought I could just get over you baby
But I see that's something I just can't do
From the way you would hold me
To the sweet things you told me
I just can't find a way
To let go of you

It's official
You know that I'm missing you

I hate to say this!
But, Glen… I think I’m still missing you a lot….
Tuhan, kiranya berikan aku kekuatan. Cobaan ini sungguh berat bagiku…
Adakah KAU dengar doaku?

To be continued…

29 Januari 2013
fon@sg

No comments:

Post a Comment