Previously
on Tembang Cinta Kita…
Ling yang tengah termangu dalam kesendiriannya di
kos-kosannya di hari perkawinan Glen dan Grace sempat dikejutkan dengan
Breaking News di televisi yang melaporkan kejadian langsung kecelakaan dekat
Bidakara, tempat resepsi Glen-Grace. Lebih terpana lagi dirinya, ketika
menyaksikan Glen memeluk Grace yang terbujur kaku serta bersimbah darah. Kelu.
Bingung. Semua jadi satu.
Jadi, bagaimana kelanjutan kisah ini? Simak di
episode kali ini…
Episode #6: Stronger
(What Doesn’t Kill You) – The End
Rumah Sakit Medistra, Gatot Subroto, Jakarta
Glen memegang tangan Grace. Sambil menangis dia
setengah berlari mengikuti perawat-perawat yang juga dengan sigap bergegas
membawa Grace ke ruang gawat darurat. Siapa yang menyangka, di hari yang paling
berbahagia, yang diimpikan setiap wanita-dalam balutan gaun pengantin yang
cantik-terpaksa Grace harus dilarikan ke Rumah Sakit terdekat karena kecelakaan
lalu lintas. Truk gandeng yang sopirnya meleng.
Mengakibatkan petaka dan kesedihan berkepanjangan yang mengiringinya.
Tangisan pihak keluarga, Papa dan Mama Grace. Juga
dari pihak Glen yang kebingungan semua bercampur menjadi satu. Yang seharusnya
menjadi acara sukacita berubah menjadi dukacita. Hidup dan segala episode di
dalamnya memang sulit untuk ditebak. Tetapi, kejadian ini agaknya begitu
mengejutkan dan bukan hanya itu saja: menyakitkan.
Hari-hari selanjutnya berubah menjadi hari-hari yang
penuh kekuatiran, penuh penantian, karena Grace koma di UGD dan kini sudah
memasuki hari yang ke-10. Tidak sadarkan diri. Selang di sekujur tubuhnya. Tak
ada yang kuat menyaksikannya. God, please
help her.
***
Aku sempat menjenguk Grace dan di situ kulihat
ketulusan Glen.
Juga kesungguhannya akan cintanya pada Grace.
Bahkan, Glen mengakui bahwa dia akan menerima segala
konsekuensi cacat fisik ataupun jika nantinya Grace harus menghabiskan sisa
hidupnya di kursi roda….
Dia akan tetap menikahinya jika Grace kembali sadar.
Perlahan kekerasan hatiku mencair.
Aku tak lagi mengasihani diriku sendiri atas putusnya
hubunganku dengan Glen. Aku lebih melihatnya sebagai jalan Tuhan yang berbeda
bagi kami. Kami memang takkan pernah bersatu dan kami sudah tahu akan hal itu.
Hubungan kami agaknya lebih ke arah persahabatan yang saling mengisi kesepian.
Mungkin juga ada ketertarikan fisik yang kuat. Tetapi, jika ditanya apakah itu
cinta sejati? Kurasa tidak.
Keyakinan itu semakin bertambah setelah menyaksikan
sendiri betapa setianya Glen pada Grace terutama pada saat-saat Grace begitu
tidak berdaya dan koma.
Cinta
sejati adalah cinta yang teruji oleh waktu dan kejadian-kejadian yang tidak
mengenakkan. Termasuk di antaranya dalam kesusahan, dalam kemalangan, dalam
penderitaan. Saat dunia berlari menjauh, tetapi cinta sejati datang dan
merengkuh. That is true love!
Hal yang terbaik yang terjadi antara aku dan Glen adalah
persahabatan yang kuat sesudah cinta kami dulu berganti menjadi kasih
persaudaraan… Saling mendoakan, saling menguatkan… Itu adalah anugerah terbesar
yang kudapatkan dari Tuhan…
***
BBM dari Glen masuk di hari ke-20 Grace di ICU.
“ Ling, Grace sudah sadar hari ini.”
Aku terpana. Sekaligus bersyukur atas mukjizat ini.
Sungguh di tangan Tuhan yang Kuasa, Dia bisa lakukan apa saja.
Dan luar biasanya lagi sesudah itu, pemulihan Grace
berlangsung cepat. Dia kembali normal seperti sedia kala.
Sungguh lebih cepat dari perkiraan dokter ataupun dari
semua orang yang melihatnya… Another
amazing work of God.
Aku jadi teringat lagu Kelly Clarkson yang berjudul Stronger
(What Doesn’t Kill You)
What doesn't
kill you makes you stronger
Stand a little taller
Doesn't mean I'm lonely when I'm alone
What doesn't kill you makes a fighter
Footsteps even lighter
Doesn't mean I'm over
Cause you're gone
Really, some
of the words are so true!
Begitu benarnya kata-kata itu…
Segala hal yang tidak mampu menjatuhkanmu, menjadikanmu
lebih kuat… Menjadikanmu pejuang…
Sekaligus percaya bahwa segala sesuatu akan indah pada
waktu-Nya…
Bukan melulu waktu yang dipercayai oleh manusia, bukan pula
yang direncanakan dengan sempurna oleh kita…
Tetapi yang sudah dirancang-Nya sedari mula…
Kawasan
Seminyak (Bali) – Setahun Kemudian
And this is
another great moment of life!
Glen dan Grace dalam kesederhanaan resepsi pernikahan mereka,
tanpa mengurangi nilai kesakralan di dalamnya.
Hanya dihadiri pihak keluarga dan sahabat dekat… Mereka
kembali merayakan kesempatan Grace untuk kembali mengecap hidup dan segala
kepenuhannya dalam cinta sejati Glen baginya…
Sungguh indah!
Dan aku?
Oh, aku adalah pendamping mempelai wanita hari itu. Dalam balutan gaun berwarna kuning gading dan
make-up manis minimalis, aku pun
tersenyum bahagia.
Aku mendampingi Grace dan kami bahkan menjadi sahabat baik,
melebihi aku dan Glen.
Aku menemukan begitu banyak hal yang positif dari Grace.
Terutama semangat hidupnya, juga ketabahannya…
Sementara duduk di salah satu meja tamu, Han, yang datang
dari Australia
khusus untukku.
Yah, sejak setengah tahun lalu kami ‘jadian’. Kali ini
dengan restu dan gegap gempita dari kedua keluarga kami.
Han putus dari May juga sekitar setahun lalu. Karena
ketahuan May punya pacar lain selagi masih jadi kekasih Han.
Perlahan tetapi pasti, hubungan kami yang berawal dari teman
curhat, menjadi semakin dekat. Dan psssttt,
kami pun sudah membicarakan pernikahan. Itu rahasia! Jangan bilang siapa-siapa dulu ya:)
Air mataku menetes perlahan dalam keharuan yang besar.
Glen
dan Grace yang berbahagia bersulang kepada seluruh tamu dan keluarga
yang hadir hari itu.
Dan Han? Dia memeluk bahuku dan memandangku mesra.
Atmosfir cinta sungguh membuncah dan beterbangan di angkasa…
Terima kasih, Tuhan untuk akhir yang indah ini…
Kupercaya rancangan-Mu selalu indah pada waktunya.
The end.
10.04.2013
fon@sg