Tuesday, May 14, 2013

Cuaca dan Kehidupan




Jam masih menunjukkan pukul 10 pagi, tetapi mentari yang bersinar cerah itu sungguh kelewat terik.
Saat mengantar Lala ke sekolah, Ibu Gurunya berkata suhu berkisar antara 34 derajad Celcius. No wonder it’s so hot!

Setelah itu saya bergegas berbelanja barang kebutuhan keluarga.
Di Supermarket, tak lama mendung mengiringi. Langit mendadak gelap.
Hujan pun turun.
Tidak terlalu deras seperti biasanya.
Karena biasanya diikuti petir dan halilintar. A thunder storm rain, after a really hot day!
Tak lama, cuaca kembali cerah. Panas kembali menyengat. Dan saya berjalan pulang.


***
Cuaca silih berganti.
Di negeri dua musim seperti yang pernah saya tinggali, Singapura dan Vietnam Selatan (HCMC), juga di negeri tercinta Indonesia, tentunya hanya musim hujan dan musim panas. Yang sekarang, konon dikarenakan global warming menjadi tak beraturan. Dulu waktu sekolah saya ingat, ada pembagian April-Oktober, Oktober-April untuk musim panas dan musim hujan, agaknya sekarang pun sudah tidak seperti dulu lagi.
Di negeri empat musim, cuacanya pun berubah-ubah. Spring, Summer, Autumn, Winter, empat musim berganti. Semi, Panas, Gugur, dan Salju (Dingin).

Begitu pun dengan kehidupan.
Setelah sekian lama menjalani kehidupan, kita pasti sadar bahwa ada banyak kali, kehidupan itu menjadi suatu misteri.  Terkadang, begitu jauh ia menyimpang dari rencana awal kita. Menjadikannya begitu tak tertebak.
Detik ini bahagia, detik berikutnya kesedihan sangat mungkin menyapa.
Sebagaimana layaknya cuaca, hidup pun terkadang begitu sulit diprediksi jalannya.

Tetapi, satu hal yang pasti.
Kita jalani seluruh musim kehidupan kita bersama Tuhan.
Sehingga dalam cuaca apa pun, kita tidak takut.
Bukan karena kekuatan atau kesombongan kita…
Melainkan karena kita percaya, kepada Tuhan kita serahkan semuanya.

Semoga dalam menjalani kehidupan ini, kita ingat bahwa segala sesuatu itu sifatnya begitu sementara.
Hujan berganti panas, semudah menjentikkan jari belaka.
Tetapi, kehidupan bersama Tuhan adalah sesuatu yang berbeda karena kita berjalan bersama-Nya lintasi segala peristiwa.
Melewati badai, hujan, mentari cerah, pelangi, dalam naungan kasih-Nya.

14 Mei 2013
fon@sg

No comments:

Post a Comment