Jam masih menunjukkan
pukul 10 pagi, tetapi mentari yang bersinar cerah itu sungguh kelewat terik.
Saat mengantar Lala ke
sekolah, Ibu Gurunya berkata suhu berkisar antara 34 derajad Celcius. No wonder it’s so hot!
Setelah itu saya bergegas
berbelanja barang kebutuhan keluarga.
Di Supermarket, tak lama
mendung mengiringi. Langit mendadak gelap.
Hujan pun turun.
Tidak terlalu deras
seperti biasanya.
Karena biasanya diikuti
petir dan halilintar. A thunder storm
rain, after a really hot day!
Tak lama, cuaca kembali
cerah. Panas kembali menyengat. Dan saya berjalan pulang.
***
Cuaca silih berganti.
Di negeri dua musim
seperti yang pernah saya tinggali, Singapura dan Vietnam Selatan (HCMC), juga
di negeri tercinta Indonesia, tentunya hanya musim hujan dan musim panas. Yang
sekarang, konon dikarenakan global
warming menjadi tak beraturan. Dulu waktu sekolah saya ingat, ada pembagian
April-Oktober, Oktober-April untuk musim panas dan musim hujan, agaknya
sekarang pun sudah tidak seperti dulu lagi.
Di negeri empat musim,
cuacanya pun berubah-ubah. Spring,
Summer, Autumn, Winter, empat musim berganti. Semi, Panas, Gugur, dan Salju
(Dingin).
Begitu pun dengan
kehidupan.
Setelah sekian lama
menjalani kehidupan, kita pasti sadar bahwa ada banyak kali, kehidupan itu
menjadi suatu misteri. Terkadang, begitu
jauh ia menyimpang dari rencana awal kita. Menjadikannya begitu tak tertebak.
Detik ini bahagia, detik
berikutnya kesedihan sangat mungkin menyapa.
Sebagaimana layaknya
cuaca, hidup pun terkadang begitu sulit diprediksi jalannya.
Tetapi, satu hal yang
pasti.
Kita jalani seluruh musim
kehidupan kita bersama Tuhan.
Sehingga dalam cuaca apa
pun, kita tidak takut.
Bukan karena kekuatan atau
kesombongan kita…
Melainkan karena kita
percaya, kepada Tuhan kita serahkan semuanya.
Semoga dalam menjalani
kehidupan ini, kita ingat bahwa segala sesuatu itu sifatnya begitu sementara.
Hujan berganti panas,
semudah menjentikkan jari belaka.
Tetapi, kehidupan bersama
Tuhan adalah sesuatu yang berbeda karena kita berjalan bersama-Nya lintasi
segala peristiwa.
Melewati badai, hujan,
mentari cerah, pelangi, dalam naungan kasih-Nya.
14 Mei 2013
fon@sg
No comments:
Post a Comment