Story #01- sekitar
sebulan yang lalu
Seorang ibu lanjut usia.
Sekitar umur 70-an.
Ingin membeli susu
fermentasi merek ‘Y’ yang cukup ternama .
Dia membawa dua bungkus
minuman itu dan melangkah ke kasir.
Dia berada tepat di depan
saya.
Kasir yang kenal dengan
dirinya mengingatkan…
Kalau harga minuman itu
baru saja naik.
Kenaikannya 20 sen dollar
Singapura.
Sang Ibu mengurangi
pembeliannya.
Menggantinya jadi
sebungkus saja.
Agaknya, jumlah yang
setara dengan seribu lima
ratus rupiah itu…
Cukup berat baginya…
Story #02- sekitar
seminggu yang lalu
Seorang pekerja konstruksi
–entah asal India
atau Pakistan-yang masih dalam pakaian kerja…
Dengan wajah yang
kelihatan sungguh lelah…
Buru-buru meninggalkan
kasir di Supermarket dan masuk kembali ke dalam…
Saya yang berdiri di
belakangnya harus menunggu…
Ujar kasir tempat saya
mengantri dalam Bahasa Mandarin,
“Uangnya tak cukup. Jadi,
dia harus mengganti barang yang mau dia beli.”
Dia lalu kembali.
Dengan keletihan yang
sama. Dengan wajah berdebu seusai kerja.
Menenteng sebungkus telur
ayam.
Dan segera membayar di
kasir.
Sambil setengah termenung saat memberikan uangnya…
Sambil setengah termenung saat memberikan uangnya…
Mungkin itu yang masih
tersisa…
Di sakunya…
***
Di Negeri Singa yang
dikira begitu megahnya oleh banyak orang…
Juga memiliki realita yang
menggugah…
Yang tak seindah gambaran
yang ada di setiap kepala…
Hidup di sini tak selalu
identik dengan Orchard Road …
Atau Vivo City Mall…
Masih banyak juga yang
menjerit di tengah kenaikan harga…
Yang juga harus sungguh
menghitung pengeluarannya…
Seperti Sang Pekerja…
Yang harus ‘survive’,
sementara harus pula memikirkan keluarganya…
Yang tinggal di negeri
asalnya…
Juga di negeri tercinta, Indonesia …
Masih begitu banyak yang
menderita…
Yang menangis sedih tak tahu harus lakukan apa…
Yang tak bisa sekolah, tak
punya rumah, tak bisa makan setiap harinya…
Dan di belahan dunia, di
mana saja…
Kemiskinan masih
meraja-lela…
***
Jika hari ini kita masih
diberi kecukupan oleh-Nya…
Bukankah akan lebih indah,
jika kita bisa berbagi kepada sesama?
Terlalu sering kita hanya
pikirkan diri sendiri saja…
Yang penting saya aman,
saya kenyang, saya kaya…
Bagaimana dengan nasib
mereka?
“Ah, mereka ‘kan
bukan urusan saya!”
Mungkin itu jawaban kita…
Namun, saya berdoa…
Semoga kasih Tuhan
melingkupi hati kita…
Sehingga Dia bisa
menggerakkan kita…
Untuk mengasihi dan
berbagi jika kita berpunya…
Saya pun berdoa bagi
mereka yang menderita…
Semoga tak kurang asa…
Harapan masih tersimpan di
dada…
Meski nyala itu begitu
kecilnya…
Bahwa Tuhan tak pernah
tertidur dan senantiasa…
Dia punya mata yang
melihat kepada ciptaan-Nya…
3 Mei 2013
fon@sg
No comments:
Post a Comment