Dear all...
Udah sekian lama gak nulis. Sebetulnya ada beberapa ide yang nunggu untuk dituliskan, tapi emang kadang kalo mood blm muncul sementara deadline kerjaan tulis-menulis yang aku commit udah dateng, g jg gak bisa bilang apa2... Tugas dulu donk hehe..
Pernah g dibilangin sama satu orang temen g. Kalo dia itu religius sekaligus duniawi... Maksudnya apa ya??Mungkin temen g lbh menekankan ke arah bahwa dia religius tapi dia funky... Tentunya gak ada maksud apa pun dari dia bilang soal duniawi itu kecuali ke-funky-annya n ikutan trend yang ada sekarang, plus dibatasi tentunya oleh religiusitasnya dia... Itu yang terlihat oleh mata g, semoga emang bener begitu adanya hehe...
Eniwei, yang g liat trend terakhir2 ini malahan beda banget. Dari apa yg g baca di detik.com or kompas.com ~krn emang bisanya mengakses dari internet doang~ g malah melihat tendensi 'religius tapi duniawi' yang bener2 menyimpang. Religiusitas seolah merupakan topeng doang biar terlihat baik di hadapan sesama, tapi kenyataannya nggak dijalankan sama sekali, malahan keduniawian yang ambil alih dalam kehidupan mereka. Kalo udah begini, mungkin kita bertanya, apakah ada gunanya mereka terlihat bagus di mata dunia, sementara Tuhan yang punya mata extra tahu apa yang mereka perbuat???
Case 1:
YZ --- Maria E.
Sempet jadi headline di beberapa negara termasuk Singapore. Yang jg lumayan mengezutkan krn sang politisi adalah Kepada Bidang Kerohanian dan kalo kemudian terjebak dengan kasus rekaman video yang tersebar sedang melakukan kegiatan asusila. Mungkin kita wonder yah... gimana juga dengan religiusitasnya?? Dipertanyakan tentunya...
Case 2:
Ferry S --- kekasih artis Alda
Baru baca sebentar di detik. com bahwa sang pacar dari artis malang yang terbunuh baru2 ini di satu hotel di Jakarta, ternyata menyimpan narkoba di rumahnya n ternyata lagi dia jg merupakan seorang biksu... Memang kasus ini belum terselesaikan, masih merupakan misteri... Namun, lagi-lagi kita dihadapkan dengan kenyataan bahwa religiusitas ataupun kerohanian yang ditampilkan, bukanlah merupakan apa yang sebenarnya dijalankan...
So gimana donk kita harus bersikap dengan itu semua?
Mungkin reaksi marah, mengecam, kecewa bisa terjadi tatkala kita mendengar kalo ada seorang role model, even itu seorang aktivis keagamaan ataupun rohaniwan/wati yang berlaku amat tidak sesuai dengan peranannya yang rohani malah sebaliknya menampilkan keduniawian yang bahkan lebih daripada orang yang tidak religius sama sekali?
( Mungkin ada di antara kita yang kenal orang-orang biasa, yang jarang melakukan aktivitas religius, namun melakukan hal-hal yang diajarkan oleh ajaran agama... dan kita pun bertanya2 apa jenis orang seperti ini yang lbh baik ketimbang orang yang disebut di atas? )
Membuat kita sementara goncang dengan kejadian2 begini?? Rasanya gak perlu yah... tetaplah melakukan apa yang menjadi bagian kita, n tetaplah setia tentunya... Soalnya emang neh, kata kitab Matius 7:15-23, emang bakal ada pengajaran sesat, yang bahkan udah diprediksi jauhhh sebelumnya, around 2000 years ago...
Matius 7:15-23
7:15
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19
Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
7:20
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Bukan maksud g menghakimi orang-orang tersebut di atas. Namun, sebagai bahan peringatan kita juga, bahwa hal terpeleset, tergelincir, bisa terjadi dalam hidup semua orang. Kita, semua rohaniwan/wati ataupun aktivis keagamaan. Yang pada akhirnya menentukan adalah bagaimana relasi kita dengan Allah, sejauh mana kita mengamalkan apa yang kita ketahui, apa yang kita baca dan dengar dari ayat2 kitab suci...
Teori n praktek adalah 2 hal yang berbeda. G mungkin cenderung idealis dalam hal ini, tentunya menginginkan kesempurnaan dan keselarasan antara perkataan dengan perbuatan. Namun pada kenyataannya, alangkah sulitnya! Ditambah lagi penyusupan nabi-nabi palsu yang juga makin marak belakangan ini, mengajarkan kita untuk sadar dan dengan kesadaran itu pulalah kita menanti buah-buah yang dihasilkan, dari situlah kita tahu kebenarannya...
Bagaimana dengan diri kita sendiri? G merasa kalo sebaiknya g juga tetap mengamalkan semua yang udah g ketahui, dengan keterbatasan dan kemanusiawian g jg tentunya. Tapi semoga g tidak melakukan hal yang betul2 menyimpang dari Allah, it was the last thing on my mind...
G gak mau ah menjadi orang yang berseru-seru, Tuhan... Tuhan saja, namun g mau melakukan kehendak Bapa di Surga. G mau tetep ingat even nggak ada orang yang melihat perbuatan g, tapi Mata Tuhan mampu menembusi semua rahasia yang ada... Tak ada yang tersembunyi di matanya...
Ajar aku Tuhan untuk berbuat sesuai kehendakMu... Amen...
Jakarta, 19 Des 2006
~fon~
No comments:
Post a Comment