Monday, December 22, 2008

Refleksi Akhir Tahun

Refleksi Akhir Tahun

Mungkin dua tahun terakhir ini adalah tahun di mana saya mengalami perubahan drastis yang sudah sering saya ceritakan. Dan setahun belakangan ini, walaupun adaptasi sudah berjalan cukup baik, namun masih saja banyak kerikil di sana sini yang belum mampu saya atasi. Sampai akhirnya, memasuki bulan Desember tahun 2008 ini, saya merasakan bahwa saya bisa melihat dari kaca mata yang baru.
Saya bersyukur sekali dan dalam hati ada damai yang baru…

Everything…
Ada satu fase di dalam hidup saya, di mana saya kira, saya memiliki segalanya. Segalanya dalam versi saya, tentunya amat berbeda dengan segalanya dalam versi orang lain. Mungkin buat orang lain harus punya rumah 5, mobil 5, baru memiliki segalanya…
Namun, bagi saya waktu itu adalah, saya memiliki karir yang cukup lumayan, keluarga dan teman-teman yang amat mendukung dan sangat mengasihi saya, dan pelayanan yang saya sukai… Bagi saya, saya memiliki segalanya saat itu. I had ‘everything’ back then, back to the year 2004…
Karir semakin baik, semakin naik… Dan segalanya itu bertambah dengan kehadiran seorang pacar yang puji Tuhan sesuai dengan impian dan dambaan saya, yah… saya merasa amat bersyukur karena saya punya segalanya!
Dan list of ‘everything’ itu bertambah, ketika sang pacar menyatakan keseriusannya untuk membina rumah tangga. Wow, rasanya sempurna sekali!
Tidak lama setelah menikah, saya pun hamil dan berita kepindahan kami ke Singapura menambah sempurna list of ‘everything’ itu.
I couldn’t ask for more… God has been so good to me!

Nothing…
Ternyata setelah kepindahan saya, saya rasakan kehampaan karena perubahan ini ditambah tidak adanya teman-teman yang dekat di hati plus kesulitan mencari pekerjaan. Memiliki anak, suatu sukacita yang amat besar, namun amat melelahkan bila harus menjaga sendiri. Salut untuk para ibu zaman dulu yang bisa memiliki banyak anak tanpa mengeluh.
Dan tiba-tiba saja, everything yang ada pada saya beberapa waktu yang lalu, saya rasakan diambil begitu cepatnya… And I left without anything. Nothing!
Kenyataan yang sulit diterima dan cukup pahit, saya jalani. Tidak melulu sabar, karena saya pun banyak mengeluh. Saya berusaha sabar, tetapi terkadang saya merasa ini semua sungguh di luar kekuatan saya. Saya mendapati diri saya mengalami kesulitan untuk menerima segala perubahan ini. Saya tidak mampu melihat hal-hal baik dalam hidup saya…
Sampai akhirnya….

Something…
Saya mulai bisa melihat kalau Tuhan tidak pernah melencengkan jalan kita tanpa sebab. Karena dia merencanakan sesuatu. That special ‘something’ in His plan is waiting for me. Some good things for a better me…
Di akhir tahun ini, saya mulai bisa melihat bahwa Tuhan berkehendak lain terhadap kehidupan saya. Di mana dia tanamkan ide dan kerinduan untuk beberapa hal. Yang utama adalah menjadi penulis dan puji Tuhan sudah mulai terlihat jalan! Semoga bisa terlaksana di pertengahan tahun depan. Satu hal lagi bisnis online dengan suami yang masih dalam tahap penggarapan. Dua hal ini akan saya informasikan kemudian bagi teman-teman semua.
Tapi, puji Tuhan! Sungguh dengan segala ketulusan, saya mohon ampun kepada Tuhan untuk segala kekerasan hati saya untuk mempertahankan ‘everything’ I had, only to find that from ‘nothing’, He will build me once again. He will give me another plan, ‘something’ good, ‘something’ beautiful in His perspective for me.
Saya mulai bisa melihat lagi bahwa Tuhan sungguh baik selama dua tahun ini, dia memberikan saya keluarga yang baik, suami dan anak yang baik dan lucu. Tuhan memberikan saya dan keluarga kesehatan. Hal yang amat mahal bagi sebagian orang. Dan hal-hal kecil yang tak terlihat, tiba-tiba saja menjadi jelas karena saya memakai mikroskop thankfulness to the Lord.

Dan sesungguhnya, saya tidak tahu, ke depannya akan bagaimana. Tetapi ada kedamaian luar biasa yang saya rasakan, karena saya percaya kepadaNya. Bahwa di balik reruntuhan kesombongan diri saya, Dia akan menata saya kembali dengan cintaNya. Dan berbisik sekali lagi bahwa saya harus percaya kepadaNya dengan segenap hati saya. Karena apa pun yang terjadi, Dia tidak pernah lepas tangan atas saya!

Happy New Year, God! Happy New Year, friends!
I’ve never been so excited in my life towards a new year… Selama ini, setiap tahun berlalu begitu begituuu saja, tetapi tidak tahun ini…
Dengan harapan, segala sesuatu jadi berbeda.

So, bila saat ini, kamu berada pada kondisi ‘everything’, remember that there will be some day that you feel that ‘nothing’ in your life… Hampa, tidak ada apa-apanya sama sekali, semua terasa membosankan. Namun, di saat siklus itu berbalik kembali kepada ‘something’ dan nanti ‘everything’… Just remember itu adalah kebaikan Tuhan yang mengizinkan kita mengalami siklus hidup. Sekali lagi hanya untuk mendewasakan kita dan menjadikan kita seseorang yang lebih baik.

Singapore, December 23, 2008
-fon-
* New Year comes early this year… Especially in my heart :)

No comments:

Post a Comment