Mataku kini memandangi Jalan-Jalan Penuh Keindahan (1)
Sebagaimana layaknya sebuah hadiah, tentu menyenangkan untuk menerimanya. Dan itulah yang kuterima dari seorang teman lama dari Jakarta saat berkunjung ke Singapura (and I thank Atien for that- Thanks ya!). Sebuah buku Gede Prama yang bertajuk : Jalan-Jalan Penuh Keindahan. Membaca tulisan Gede Prama ini membuatku ingin menuliskan beberapa ide yang sungguh menggugah hatiku, terutama di saat ini, di mana begitu banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupanku.
Inilah ide tersebut, yang kutuangkan dalam beberapa tulisan…
Melihat Sidik Jari Tuhan
Seperti apa harimu hari ini? Sibuk? Tergesa-gesa memulainya? Memulainya dengan keluhan karena pagi-pagi buta sudah hujan dan membuat malas untuk memulai aktivitas? Atau cerah-ceria? Melihat hangatnya mentari pagi yang diam-diam memasuki ruang kamarmu dengan senyuman?
Gede Prama melalui buku yang dia baca, Handbook for the Soul karangan Rabbi Harold Kushner, menuliskan bahwa di setiap kejadian ada sidik jari Tuhan.
Aku terperangah: gabungan antara takjub dan tersadar sekali lagi. Menyadari betapa benarnya perkataan itu! Terkadang, kita terlalu sibuk untuk melihat hal itu. Untuk merasakan bahwa God’s fingerprint is everywhere in this daily life of ours.
Dia bisa menyapa lewat senyuman seorang anak, dia bisa menyapa lewat sebuah e-mail yang ‘inspiring’ yang kita terima, dia bisa menyapa lewat telepon dari seorang sahabat lama yang sudah lama tak saling kontak, dia bisa menyapa lewat alam: embun, matahari, awan, mendung, hujan, angin, pohon, bunga, daun. Dia bisa menyapa lewat apa saja yang ada di hidup kita atau setiap kejadian yang ada di sekitar kita. Masalahnya, cukup pekakah kita untuk merasakan kehadiranNya? Untuk merasakan bahwa Dia melalui sidik jariNya ingin memberi arti lebih untuk hidup kita? Melalui sidik jariNya Dia ingin mengajak kita lebih dekat lagi denganNya?
So, have you seen God’s fingerprints today? Apakah kamu sudah melihat sidik jari Tuhan hari ini? Dia tidak jauh, Dia dekat di hati kita. Dan Dia berbicara lewat semua hal yang terjadi dalam hidup kita. Sudahkah kita sempatkan diri kita menyapaNya dan menyadari hasil karyaNya dalam hidup kita hari ini?
Singapore, 1 Nov 2007
-fon-
No comments:
Post a Comment