Gerutu
Pada suatu hari Sabtu...
Kumulai paginya dengan gerutu. Kadang, hanya soal tak penting dan tak bermutu.
Mulai dari hilangnya sepatu, tetangga yang bau cerutu, sampai orang tak dikenal mengetuk pintu. Penuh mulut dan pikiranku dengan gerutu. Padahal aku masih punya waktu. Untuk berterima kasih atas hidupku, walaupun aku tak terlahir sebagai ratu.
Terpikir sebuah taktik jitu ‘tuk kurangi gerutu. Perbanyak ucapan syukur dari mulut dan hatiku. Senantiasa mengusahakan itu. Sehingga, tak perlu ke Uluwatu ‘ tuk tenangkan diriku. Cukup dengan syukurku, agar tak jadikan hatiku membatu.
Ah, ternyata bahagia hanya tergantung bagaimana caraku melihat segala sesuatu.
-fonnyjodikin-
* copas, forward, share? Mohon sertakan sumbernya. Trims.
No comments:
Post a Comment