Pada suatu sore…
Sebuah kantong kresek warna broken white mengangkasa di sisi sebuah kolam renang. Angin menerbangkannya tinggi, kemudian menjatuhkannya lagi. Dengan gerakan yang tak tentu arah, terkadang ke atas – ke bawah. Kadang ke kiri dan ke kanan. Kantong kresek itu jadi pemandangan tersendiri di sore itu. Anak-anak yang melihatnya pun tertawa ceria, seolah melihat hiburan yang menyenangkan. Kantong itu semakin jauh, tak lagi terlihat. Mungkin dia terjatuh di tempat lain yang tak lagi terselidiki. Tetapi, setidaknya dia sempat membawa ceria, walau hanya sementara.
Kantong kresek, sering dituding sebagai sampah yang tak terurai. Jadi tersudut juga karena hal ini. Padahal (mungkin) bukan maksud hati, karena dia tak pernah memilih jadi kresek. Mungkin dia pengennya jadi kepsek hehehe… (lho, koq? Hahahaha…)
***
Diiringi sontrek lagu Fireworks yang dinyanyikan oleh Katy Perry di siang hari yang panas di Ho Chi Minh City ini, aku tertuju pada bait pertama lagu tersebut, yang koq ya juga menyebut-nyebut kantong plastik a.k.a (also known as) kantong kresek.
Do you ever feel like a plastic bag?
Drifting through the wind, wanting to start again?
Pernahkah kau merasa seperti sebuah kantong kresek?
Diombang-ambingkan angin, ingin memulai dari awal lagi?
Aku lalu berpikir:
Pernah gak yah? Hmmm… Pernah gak?
Ya, pernahlah pastinya.
Saat-saat ketika aku dilanda ketidakpastian dalam hidup. Kekuatiran mengetuk pintu dan mencoba singgah serta berdiam di
Hmmm, perasaan kosong pernah juga menyergapku. Kosong seperti kantong kresek itu…Karena itu dengan mudahnya, dia diombang-ambingkan angin, semudah manusia diombang-ambingkan kehidupan. Kalau saja kantong kresek itu memiliki ‘isi’, tentunya dia akan lebih mantap berpijak pada suatu tempat. Entah di meja, entah di kursi. Yang pasti, tidak melayang-layang di udara. Memang manusia yang ‘kosong’ perasaannya, mudah dilanda kekuatiran dan ketidakpastian, seperti yang pernah menyerangku. Tetapi, aku sadar, di dalam diri-Nya kutemukan iman dan pengharapan. Aku percaya bahwa dalam ketidakpastianku, hanya satu yang pasti yaitu diri-Nya yang setia bersamaku, apa pun keadaannya. Dia tak pernah meninggalkanku. Bahkan Dia tahu yang terbaik bagiku, bagi kita semua. Dia selalu ada di tiap episode kehidupan kita. Dengan mengandalkan diri-Nya, merasakan cinta-Nya, hidup kita tak lagi kosong. Dan dengan demikian, akan lebih mudah bagi kita untuk melangkah karena bersama dengan genggaman tangan-Nya kita akan dimampukan untuk menjalani semuanya…
***
Kantong kresek itu tak terlihat lagi di sisi kolam renang. Seorang anak bertanya padaku, ke mana dia pergi? Aku hanya menggelengkan kepalaku. Entahlah, mungkin dia tengah menemukan pengembaraan baru dalam perjalanannya di dunia ini.
Kutanya lagi perasaanku: pernahkah merasa seperti kantong kresek yang dipermainkan angin itu?
Yah, aku pernah. Tetapi, aku juga sadar, aku harus mendekat pada-Nya… Agar kosong tak lagi membuatku frustrasi atau kecewa… Malah bersandar pada-Nya dan dalam iman kupercayakan masa depanku kepada-Nya. Biar Dia dan hanya Dia yang mengisi setiap kekosongan atau kehampaan yang terasa. Dan memenuhi setiap sudut hampa itu dengan cinta-Nya. Seketika, keheningan menyapa. Kosong itu tak lagi menakutkan, dia berubah jadi keheningan saat aku sujud dalam doa dan berkomunikasi dengan Dia.
-fonnyjodikin-
* trims buat Katy Perry dengan lagu Fireworks-nya dan kantong kresek yang jadi ide penulisan kali ini.
*copas, forward, share? Mohon sertakan sumbernya. Trims.
sumber gambar: thegreenists.com
filosofi yang mengagumkan mbak,
ReplyDeletepadahal hanya berawal dari kantong kresek..
halo Yudi, ma kasih sudah mampir lagi di sini:) Memang hanya dari kantong kresek, tetapi kalau mau dikaji, pasti ada maknanya juga... Seringnya menuliskan dari hal-hal yang dianggap sepele dan sederhana, serta mencari pembelajaran di dalamnya...Nanti aku mampir juga ke blog-mu ya...
ReplyDelete