Tuesday, July 14, 2009

Ferry Kehidupan

http://www.ibiblio.org/hyperwar/NHC/CRS/propulsion.htm

Dalam ferry kehidupan
Kita berlaku sebagai nahkoda ferry kita masing-masing

Ada nahkoda penakut
Yang selalu memikirkan secara pesimistis
Segala segi kehidupan
Menghadapi perubahan? TAKUT
Menghadapi masalah? TAKUT
Segala sesuatu dipandang dari perspektif ketakutan

Lain halnya
Ketika nahkoda optimis yang mengendalikan ferry kehidupannya
Dia mengemudikan ferry-nya dengan penuh percaya diri
Terkadang sampai berlebihan
Dia over confidence
Dia pikir, dia pasti bisa lakukan semua
Dengan kekuatannya
Masalah? AKU bisa hadapi
Kesedihan? AKU bisa atasi
Impian? Pasti akan KUraih
Semuanya bersumberkan kepada kekuatannya sendiri
Namun, sampai suatu ketika…
Dia harus menghadapi kematian orang yang dicintainya
Dia tak lagi percaya diri
Nahkoda optimis mulai berubah
Makin pesimis dan dilanda ketakutan

Tidak ada salahnya bila berlaku optimis
Namun, bila itu jadi super percaya diri
Dan merasakan semua bisa diraih
Dengan kekuatan sendiri
Itu jadi kesombongan

Jadi, bagaimana seharusnya kita melangkah?
Haruskah jadi nahkoda pesimis?
Atau nahkoda optimis dalam hidup ini?
Dua-duanya mengandung unsur ketakutan dan kesombongan
Kesombongan yang suatu saat luntur juga oleh permasalahan
Sementara hidup yang dilanda ketakutan
Membuat segala sesuatu tidak enak
Tidak nyaman
Mau begini, begitu… Takut..
Mau gerak sedikit, mikir terlalu banyak, takut juga…
Bukan pula berarti harus jadi pasukan berani mati
Yang tak kenal rasa takut…

Namun…itu akan jadi berbeda
Ketika kita memasukkan sosok yang Maha Kuasa
Yang mengendalikan seluruh ferry kehidupan manusia
Di dalam ferry kehidupan kita
Rasa takut? Perlahan-lahan surut oleh kekuatan cinta-Nya
Yang selalu menemani di tiap kali perasaan itu datang dan mengganggu
Serta memberikan ketentraman…

Rasa sombong? Juga diam-diam pergi…
Tergantikan dengan rasa syukur dan kepasrahan.
Menjadi manusia yang tahu diri…
Bahwa dia bisa lakukan segalanya asal dalam kehendak kuasaNya
Bukan karena kekuatan diri kita ini, karena takkan sanggup untuk selamanya…
Namun karena kekuatan Ilahi…

Nahkoda pesimis dan nahkoda optimis bersepakat
Memadukan segala yang mereka alami dan rasakan
Untuk kemudian menyerahkannya kepada
NAHKODA SEJATI
Yang takkan pernah goyah
Walaupun apa yang terjadi dengan ferry kehidupan manusia.

Singapore, 14 Juli 2009
-fon-
* sebagian besar ditulis di atas ferry Batam-Singapore tanggal 13 Juli kemarin. Ferry di laut membawaku pada permenungan bahwa kita berada dalam ferry kehidupan dengan Nahkoda sejati yaitu Tuhan sendiri.

No comments:

Post a Comment