Monday, December 20, 2010

The Colors of Christmas


Merah, hijau, perak, emas, putih, ungu, bahkan pink…

Semarakkan suasana natal dengan indahnya hiasannya. Dengan pohonnya. Beberapa pohon di-design sebegitu rupa sehingga membuat mata yang memandangnya terbelalak dan terpesona. Pohon natal pink atau putih yang dipadupadankan dengan hiasan-hiasan indah. Singapura sering memadu-madankan ‘silver and gold’ juga warna ungu yang indah ditambah suasana kemegahan di pinggir kiri-kanan jalan Orchard Road dan mal terkemuka lainnya, indah dan sedap dipandang mata.

Ho Chi Minh City juga tak kalah. Ketika kita bicara soal kemeriahan Natal walaupun tentunya tetap dalam kesederhanaan. Namun, pohon Natal merah itu sudah terpajang dengan kokohnya di jantung kota di Nguyen Hue.

Warna, tentu saja tetaplah preferensi kita. Tetaplah pilihan kita. Karena yang seorang berbeda dengan yang lainnya dalam hal selera…Tetapi biarlah di Natal kali ini, kuterjemahkan warna-warna itu dengan apa yang menjadi isi hatiku:

  • Putih bagiku: mohon Engkau putihkan hatiku seputih salju ‘tuk sambut datang-Mu…
  • Hijau yang terpampang di pohon Natal dan di lingkaran Natal pajangan di banyak rumah (Christmas Wreath), biarlah tetap ingatkanku bahwa Engkau melambangkan keabadian. Bahwa jiwa kami pun akan abadi bila bersama-sama dan terus mengikuti dengan Engkau…
  • Merah: selain hiasan bunga, buah, dan pakaian Santa Claus yang merah itu, biar terus kuingat bahwa Engkau sudah mengorbankan nyawa dan dirimu saat Engkau disalibkan. Sehingga, tak mau pula kusia-siakan pengorbanan-Mu…
  • Pink: lambang cinta dan kasih yang sering dinyatakan di hari kasih sayang (Valentine’s Day), biarlah jadi pernyataan cinta kasihku pada-Mu yang walau kutahu takkan pernah sebanding dengan cinta-Mu padaku dan pada kami semua, tetap ingin kuperbaharui di saat-saat jelang lahir-Mu. Dan tanda aku bersuka cita atas hadir-Mu.
  • Emas dan perak: mungkin aku tak punya banyak hiasan warna itu, tak juga hendak menghiasi diriku dengan perhiasan-perhiasan itu. Tetapi biarlah kuhias hatiku dengan sebaik-baiknya dan kusambut Engkau dengan kemegahan cinta-Mu yang senantiasa kurasakan…

Engkau terlahir dengan sederhana. Di palungan, bukan di rumah mewah. Natal hendaknya tetap jadikan kita ingat bahwa bukan hal-hal yang melulu berbau lahiriah, kado/bingkisan, ataupun pesta… Tetapi yang terpenting adalah memasuki detik-detik lahir-Mu dengan hati dan semangat baru…

Apa pun warna Natalmu, persembahkanlah mereka sebagai bukti kasihmu pada-Nya. Dia sudah begitu baik, mau lahir untuk kemudian berkorban bagi kita semua. Semoga Natal ini penuh warna yang indah dan membangkitkan damai serta kesejukan di hati… Semoga ‘the colors of Christmas’ menjadikan kita semakin sadar untuk memperbaharui diri dan hati dengan kasih… Semoga Natalmu, Natalku, Natal kita jadi semakin penuh arti dengan warna yang melambangkan kebaikan-Nya di hidup ini…

Ho Chi Minh City, 21 Desember 2010

-fon-

*catatan Natal ke-2 di Ho Chi Minh City.

* copas, forward, share? Mohon sertakan sumbernya

sumber gambar:

zazzle.com

No comments:

Post a Comment