Tidak setiap orang terlahir sebagai Pangeran atau Puteri kerajaan, sehingga bisa menikmati ‘privilege’ royal wedding yang diliput banyak stasiun televisi dan ditonton jutaan pemirsa di seluruh dunia.
Tidak setiap orang bisa memiliki cukup uang ketika menikah untuk membuat pesta-pora meriah. Walaupun bukan Pangeran atau Puteri kerajaan, mungkin mereka adalah puteri/putera orang yang kaya-raya dan berpengaruh sehingga bisa cukup royal dalam pengeluaran anggaran pernikahan mereka.
Mungkin pernikahan yang telah, sedang, atau akan dijalani adalah sebuah pernikahan sederhana. Tanpa pesta, hanya sekadar perayaan antarkeluarga semata. Tetapi, tidaklah menghalangi pasangan-pasangan itu untuk tetap saling mencinta, saling setia dalam untung-malang, sehat-sakit. Setia pada janji pernikahan itu sendiri, sampai akhir nanti. Sampai tutup usia…
Tetap berusaha memupuk cinta, di tengah seluruh keadaan dunia yang seolah ‘menggoyahkan’ nilai pernikahan itu sendiri. Di tengah banyaknya perselingkuhan yang diberitakan. Di tengah maraknya kawin-cerai yang jadi topik hangat yang diperbincangkan. Biarlah cinta itu tetap dijaga, dipelihara, didoakan dengan mengundang Tuhan untuk masuk dalam perkawinan itu sendiri. Agar loyal wedding, perkawinan yang penuh kesetiaan itu terwujud karena usaha dari tiap pihak yang berada di dalamnya.
*ditulis di tengah euphoria ‘royal wedding’ William-Kate dari Kerajaan Inggris.
*copas, forward, share? Harap sertakan sumbernya. Trims.
No comments:
Post a Comment