Sok Tau
Kemarenan ini, aku liat brita soal istri Gugun gondrong yang hamil sementara Gugun masih dalam proses penyembuhan dari kanker. Lalu, orang-orang pada bertanya-tanya,
“ Lha, koq bisa yakkk?” Lalu media khususnya infotainment mulai mengulas, mengapa sang istri bisa hamil. Dan akhirnya, sampe pakar seksologi pun bicara, Dr. Boyke yang bilang bahwa mungkin sang suami menghamili istrinya. Dst. Dst. Case closed.
Satu sisi, aku kasihan sama selebritis-selebritis itu. Hidupnya ya koq harus memberikan penjelasaaan melulu. Capeee deee….
Dan rata-rata, orang-orang pun sok tau. Berpikiran gini gitu lah…Macem-macem. Dan yang paling sering jadi korban, selebritis itu. Korban gossip, fitnah, dan penghakiman.
Cerita lain, mantan istri Brad Pitt, Jennifer Anniston, yang baru saja dikabarkan bubaran dengan kekasihnya, penyanyi John Mayer. Lalu dunia berspekulasi bahwa memang sang dewi asmara selalu tidak berpihak kepadanya, bahwa dia memiliki nasib yang kurang beruntung dalam dunia cinta (dilihat dari kegagalan relasinya dengan Brad Pitt dan Mayer).
Lagi-lagi, komentar yang agaknya bernada sok tau…
Well, kita bukan dia, kita tidak bisa tau persis apa yang dialami. Kenapa sampai putus ato sampai pisah dari suaminya.
Selebritis itu capek sekali ya kalo setiap hari harus menghadapi dan menjawab komentar-komentar bernada sok tau begitu…
Dalam dunia nyata.
Kamu pergi ke suatu pesta. Di pesta itu kamu lihat mantan boss-mu dengan perempuan muda dan cantik yang bukan istrinya. Dalam hati, langsung kamu berpikir, “ Dasarrr, si boss, mata keranjang, lihat daun muda cantik dan segar, langsung aja hajarrr!”
Tak lama, temanmu datang dan bilang, “ Lihat itu si mantan boss dan anaknya yang baru pulang kuliah dari Amerika, “
Kamu lalu terdiam. Agak tidak enak hati. Untung tidak bilang siapa-siapa. Tuduhan itu…Penghakiman itu…Lagi-lagi sotoyyyy alias sok tau. Ohhh!
Sering, hanya dengan melihat, kita langsung menilai sesuatu. Dan tanpa sadar kita menjadikan hal itu sebagai kebiasaan.
Tontonan infotainment turut membentuk pola pikir pemirsanya. Aku bukan seseorang yang anti infotainment. Malah dulu mungkin aku cukup menikmatinya, sewaktu di Indonesia pasti aku tonton sesekali. Buat penghilang stress dan seru-seruan, juga biar update kalo ada orang yang nanya-nanya ato ngobrol-ngobrol dikit, jadi gak ketinggalan zaman.
Tapi, setelah pindah ke sini, akses menonton berkurang jauh.Tidak pernah.Untunglah. Jadi, tidak ikut hanyut dalam dunia pergossipan lagi.
Dan mungkin kasus Dewi ‘Dee’ Lestari yang menikah dengan Reza Gunawan sedikit banyak mengingatkanku untuk tidak langsung tuduh atau menghakimi apalagi sok tau dalam suatu kondisi. Reza dalam blognya menuliskan bahwa infotainment memberikan beberapa kebebasan dalam menulis, bahkan termasuk wawancara imajiner, di mana sang artis tidak pernah diwawancara, tujuannya untuk meningkatkan nilai berita yang dihasilkan. Belum lagi masalah dalam salah menerjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang sering berakibat misinformation dsb.
Sekali lagi, aku gak anti infotainment, aku cuma mikir, terkadang…kalo saja artis itu kita-kita ini, kita di posisi artis itu, apa gak pusinggg?? Untung deh bukan selebritis. Privacy tidak ada…Mungkin itu resiko? Iya, tapi koq ya kadang rasanya keterlaluan…
Dan opini publik terkadang dibentuk sedemikian rupa, padahal kenyataannya? Belum pasti seperti apa yang terlihat.
What you see –sometimes- isn’t really exactly what has happened…
Dari situ aku semakin kuat berkesimpulan: jangan terlalu gegabah dalam menilai sesuatu, seseorang, suatu masalah. Sikap sok tau, kita buang jauh-jauh. Be low profile. Soalnya, apa yang kita pikir, belum tentu sesuai kenyataan.
So, daripada sibuk-sibuk urusin urusan orang lain, lebih baik benahi diri sendiri. Daripada sibuk sepertinya serba tahu dan sok tau, mungkin keingin-tahuan itu diarahkan ke hal yang lebih positif. Membaca buku-buku positif yang memperkaya diri, mendengarkan lagu-lagu yang memberikan ketenangan di diri, dan mencari Dia dengan sepenuh rasa ingin tau. With the same excitement as we watch infotainment.
Bagi yang bekerja di bidang media, khususnya infotainment, peace mannn!
Aku gak pernah bermaksud menyudutkan pihak tertentu, hanya berusaha untuk tidak menjadi orang yang judgmental, karena? Sering salahnya daripada benernya. Dan coba kalo kita yang dihakimi, di-judge? Apa enak? :)
Singapore, 17 Maret 2009
-fon-
* moga2 gue gak jadi orang sotoyyy…berdoa banget deh…:)
No comments:
Post a Comment