Sunday, April 10, 2011

I Remember You


I Remember You

*** with translation

Suddenly-last night- I remembered you.

I do thankful that you are- somehow- a gift that had been given into my life… One of the precious gifts that God allowed to encounter with- in this life.

Yes, we were once best friends.

Deep in my heart, until today and until forever. I do think that you hold a special place inside of me. Only because of your kindness that you’ve shown me in times of troubles. When I felt left all alone, you came. Just like a sweet surprise… And gave me encouragement to stand strong and believed that life could bring so many surprises. Sometimes in the form of friendship that lasts forever-like ours. And I thank God for that!

I couldn’t describe my feeling on that day. The day that I knew that you’ve had forever disappear in my life. In your parents life, in your friends life. To think that you’re only 28 at that time. The tongue cancer has brought your life to an end. Yes, I know that life is short… In some cases, it’s even shorter… Well, I did find the cold feeling inside of me when I knew that you had gone in your productive age. I wanted this friendship to last forever…. At least until our hair changed to white or grey… Until I can see that you’ll have a lovely family. Wife and children. Just like me. And we could grow old together as friends and family… But, I also know that life has its own limit. It’s temporary. One day, it will come to an end. We don’t know how it would end… We don’t know when it would end…

For your case, you’ve won the battle. I know it would be very sad for your parents to experience that kind of pain. To lose their own child-their own son in such a young age. I did find it painful too, even that I realized that everything happens for a reason. And God has been so good to you that you didn’t have to experience the kind of pain that lasted long… Only in a few months after you’re detected with tongue cancer, it had developed to such a high stadium in only such a short period of time…

I had cried… Eight years ago… When I knew that they’ve cremated your body far far away in China… When you went there for medication, but never came back with your good condition… You came in the form of ashes. Reminded me that we’re all ashes… One day, we’ll be back to ashes as well…

Last night, I cried . Suddenly, I missed the kind of friendship that we’ve had… A friendship that I knew would survive in long time, only knowing that it has gone too soon. But, somehow, I’m happy and content. Knowing that I’ve experienced our friendship and taking its memories until today, until forever in my heart. I’m grateful that even I’ve had some bad experience in friendship, but I’ll always remember that I have you as my friend. Our friendship was beautiful, powerful, and supported each other.

Good bye, my friend… I know that I won’t be able to see you again in this life. But your beautiful soul remains inside of me. Touched my heart in a very special way. Giving a splash of kindness that’s so rare. In the form of amazing friendship.

Ho Chi Minh City, 10th of April 2011

-fonnyjodikin-

* remembering you, AW a.k.a KS. One of my best friends who passed away around 8 years ago. I’m so lucky to know you as my friend with such a beautiful heart. We’re forever friends. God bless you…

* copy paste, forward or share? Please attached the link or the name of the author. Thanks.


Aku Mengenangmu

*** dengan terjemahan

Tiba-tiba-semalam- aku mengingatmu.

Aku berterima kasih bahwa kamu adalah sebuah hadiah yang sudah diberikan dalam hidupku. Satu dari begitu banyak hadiah berharga yang diizinkan Tuhan untuk aku temui dalam hidup ini.

Ya, kita memang sempat bersahabat baik.

Jauh di lubuk hatiku, sampai hari ini bahkan sampai selamanya, kupikir kamu menempati sebuah ruang khusus di dalam hatiku. Kebaikanmu telah kautunjukkan saat diriku dirundung kesusahan. Ketika aku merasa begitu sendirian, kamu datang. Seperti suatu kejutan yang manis… dan memberikanku semangat untuk berdiri tegar, lalu percaya bahwa hidup bisa membawaku ke banyak kejutan. Terkadang dalam bentuk persahabatan yang kukenang selamanya-seperti milik kita. Dan aku berterima kasih kepada Tuhan untuk persahabatan itu!

Aku tak bisa membayangkan perasaanku hari itu. Hari ketika kutahu bahwa kamu akan selamanya raib dari hidupku. Dari hidup orang tuamu, dari hidup sobat-sobatmu, Kau hanya berusia 28 tahun saat itu, Kanker lidah yang mengakhiri hidupmu. Ya, aku tahu bahwa hidup itu singkat. Bahkan dalam beberapa kasus, lebih singkat dari apa yang sudah kaualami. Hatiku merasa dingin dan beku, ketika kutahu kau telah pergi di usia produktifmu. Aku ingin persahabatan ini berlangsung selamanya. Setidaknya sampai rambut kita memutih atau berubah warna menjadi abu-abu… Sampai kulihat engkau bahagia dan punya keluarga. Istri dan anak-anak, sebagaimana layaknya diriku. Dan kita bisa menikmati masa tua kita sebagai sahabat sekaligus keluarga… Tetapi di lain pihak, aku juga sadar bahwa hidup punya batasnya sendiri. Hidup itu sementara. Suatu saat hidup akan berakhir jua. Hanya masalahnya kita tak pernah tahu bagaimana atau kapan dia akan berakhir.

Engkau telah memenangkan pertandinganmu, Sobat! Aku menyadari, begitu memilukan bagi orang tuamu yang merasakan kepedihan itu… Kehilangan anak lelaki mereka- sekaligus anak tunggal mereka dalam usia yang begitu muda. Kurasakan keperihan itu juga, walaupun aku tahu bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Dan Tuhan sudah begitu baik padamu, kau tak perlu merasakan kesakitan yang berlarut-larut. Hanya beberapa bulan sesudah engkau terdeteksi kanker lidah, penyakit itu kemudian berkembang begitu cepat ke stadium tinggi hanya dalam hitungan bulan….

Aku sudah menangis. Delapan tahun yang lalu… Ketika kutahu mereka telah melakukan kremasi terhadapmu nun jauh di negeri Cina. Ketika kaupergi ke sana untuk berobat, namun tak pernah kembali dalam kondisi baik. Kau pulang dalam bentuk abu. Mengingatkanku bahwa kita semua adalah debu… Suatu saat akan kembali menjadi debu dan abu…

Semalam aku pun menangis. Tiba-tiba aku merindukan sebuah bentuk persahabatan yang pernah kita miliki. Suatu persahabatan yang kutahu akan tegar dalam jangka waktu yang lama, sayangnya persahabatan itu telah berlalu begitu cepatnya. Tetapi, aku pun bahagia dan puas. Aku tahu bahwa aku telah mengalami hal yang indah dalam persahabatan kita dan membawa memorinya sampai hari ini, bahkan sampai selamanya dalam hatiku. Aku berterima kasih bahwa ketika aku pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dalam pergaulan dan persahabatan di hidupku, aku tetap mengingatmu sebagai seorang sahabat terbaikku. Persahabatan kita itu indah, kuat, serta saling mendukung satu sama lain.

Selamat tinggal, Sahabatku… Aku tahu, aku takkan pernah bisa melihatmu lagi dalam hidupku. Tetapi jiwamu yang indah tetap kukenang. Kau sudah menyentuhku dengan caramu yang khusus. Memberikan goresan kebaikan yang begitu langka. Dalam bentuk persahabatan yang menakjubkan.

Ho Chi Minh City, 10 April 2011

-fonnyjodikin-

*mengingatmu, AW alias KS. Satu dari sobat terbaikku yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Aku sungguh beruntung mengenalmu sebagai seorang sahabat dengan hatimu yang begitu baik. Kita sahabat selamanya… Tuhan memberkatimu.

*copas, forward, share? Mohon sertakan sumbernya atau nama penulisnya.

Sumber gambar:

blog.yume.vn


No comments:

Post a Comment