Hari ini hujan membasahi bumi
Setelah sekian lama
Hanya kegersangan dan kekeringan
Melanda...
Hujan...
Dalam pandanganku saat ini
Alam makin warna warni
Hijaunya rumput
Merah-kuning-ungunya bunga
Semakin bertambah indah
Karena selama ini
Tertutup debu yang membungkus
Lapisan luarnya
Hati manusia pun pernah
Terbungkus kepedihan
Seperti debu yang melapisi tanaman
Dan sang hati sungguh merindukan
K-E-D-A-M-A-I-A-N
Bak datangnya hujan
di tengah kekeringan
Hujan...
Siramilah hatiku dengan kedamaian
Jika alam terlalu takut akan hujan berlebihan
yang menyebabkan kebanjiran...
Namun, aku di sini menantikan
Banjirnya hatiku
oleh damai, suka cita, dan
ketenangan yang tak tergantikan
dengan materi semisal uang
Hujan...
Datanglah!
Siramilah hati manusia yang keletihan
Dan berilah sedikitnya kelegaan
Dan hari menjadi semakin mudah dijalani
Karena tak lagi merasa sendiri.
Hujan...
Kehadiranmu dinantikan!
Singapore, 18 Mei 2009
-fon-
* Di tengah hujan: saat puisi ini tercipta dan dituliskan.
No comments:
Post a Comment