Monday, July 5, 2010

I Can Fly



I can fly
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
Till the end of the time
Believe me I can fly
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
The heaven in the sky

(A Song by Fiona Fung- Proud of You)

Seekor Burung Kakaktua terkulai lemas di dalam sangkar. Harusnya, dia bisa terbang bebas. Mestinya, tempatnya bukan di sangkar yang sempit ini. Miliknyalah alam luas tempat ia beterbangan riang atau bermain di rimbunnya pepohonan. Apa daya, ketika dia ditangkap oleh seorang anak yang kemudian menjualnya kepada pemilik toko hewan peliharaan di ujung jalan yang ramai tak jauh dari pasar sana, dia harus menurut saja. Ketika kakinya diborgol dengan borgol kecil. Ketika dia diletakkan di sangkar yang indah berwarna keemasan. Dia merasakan kesedihan yang luar biasa.

Ah, sangkar tetaplah sangkar, bukan? Bahkan ketika warnanya kuning keemasan. Apalah artinya tinggal di dalam sebuah rumah yang indah, tetapi tak mampu berbuat apa-apa. Hanya diam dan menunggu waktunya tiba. Disuruh bernyanyi pun, lagunya sumbang. Karena tidak disuarakan dari hati yang ceria. Hati yang sedih, disuruh menyanyi, hasilnya pasti lantunan tembang duka…

Sampai suatu ketika, sebuah keluarga membelinya. Mereka tetap menempatkannya pada sangkar yang sama, hanya kakinya tidak lagi diborgol. Dia dibiarkan bebas, walaupun masih di dalam sangkar. Sedikit terasa kelegaan baginya. Dia bisa berjingkat-jingkat, berputar, berjingkrak-jingkrak, bahkan meloncat-loncat kegirangan ketika dia menyanyikan lagu kesukaannya. Keadaan sedikit banyak mulai berubah. Ditambah lagi, Si Anak keluarga itu begitu mencintainya. Mengajaknya bermain, menyanyi, memberinya makan setiap hari. Suatu hari Si Anak ingin bermain dengannya. Dia menyuruh pembantu rumah tangga mereka membukakan sangkarnya. Karena dia amat ingin bermain tanpa ada penghalang berupa sangkar keemasan itu. Orang tuanya tengah pergi, maka ia merasa tindakannya aman. Si Kakaktua berteriak kegirangan, kapan lagi pikirnya, ia bisa bebas beterbangan walaupun hanya di kamar bermain Si Anak. Ketika mereka semakin larut dalam kesenangan bermain, Si Anak lalu ingin pergi ke pekarangan. Tempat yang dia kira bisa membuat mereka bermain lebih leluasa. Si Kakaktua menurut saja, sampai dilihatnya pekarangan luas itu. Langit biru. Pohon rimbun kehijauan tak jauh dari pekarangan rumah itu. Inginnnya terbang seketika. Melintasi laut luas kehidupan dalam kepakan sayap kecilnya.

Inilah saat yang ditunggunya. Terbang seketika tanpa memedulikan teriakan Si Anak. Tak jua menghiraukan kejaran Si Mbak di rumah itu. Tangisan Si Anak sempat membuatnya menoleh sebentar, mengucap selamat tinggal walaupun mungkin tak pernah dimengerti anak itu. Terbang, melewati setiap pemandangan yang dia rindukan. Dia tahu, dia bisa terbang. ‘I can fly’. Itu yang dia yakinkan dirinya terus dan terus. Tak berhenti dia terbang, sampai dirinya kelelahan. Hujan berganti panas, panas pun berganti mendung. Tak peduli, dia tetap terbang lintasi hari sampai maut memanggilnya kembali.

Seperti burung Kakaktua di sangkar itu, kita mungkin tengah dalam kondisi terkurung dalam sangkar permasalahan atau kita sungguh kecewa dengan kenyataan yang tak seperti perencanaan kita. Kita resah dan gelisah, ketika berada di dalam sangkar. Terkadang seolah salah tingkah, takut untuk melangkah. Namun, suatu saat nanti, akan tiba juga waktunya di mana kita bisa dengan leluasa bergerak bebas, terbang tanpa henti di langit luas kehidupan. Ya, mungkin sayap kita pernah terluka. Ya, kita mungkin pernah terhempas angin ribut dan badai kehidupan. Namun, kita tak henti kembali mencoba untuk terbang bersama pelukan kasih-Nya. Karena Tuhan, aku bangga aku bisa terbang. Walaupun pernah terluka, walaupun pernah kecewa, tak henti aku ingin tetap mencoba terus menerbangi kehidupan ini dalam tuntunan-Nya. Serta tak henti tetap lakukan yang terbaik, semampuku, giving the very best of me for You, Lord! Asal aku tak berhenti, tetap kepakkan sayapku. Aku tetap yakin, suatu saat aku bisa melihat keindahan rencana-Nya itu dalam hidupku.

HCMC, 5 Juli 2010

-fon-

* inspired by Fiona Fung’s wonderful song –Proud of You.


Sumber gambar:
w-melon.deviantart.com

No comments:

Post a Comment