Bagi seseorang yang berada jauh dari negara tercinta, jauh dari teman dan keluarga, agaknya Facebook (untuk selanjutnya terkadang ditulis Fesbuk), adalah satu situs kegemaran saya. Ditambah lagi, saya yang memulai menulis melalui blog dan mengirimkannya ke beberapa milis secara reguler ternyata memiliki wadah untuk berbagi. Di media Facebook inilah, saya bebas mengekspresikan diri saya lewat tulisan- yang puji Tuhan -mendapat sambutan yang cukup baik. Fanpage dan notes saya berisi komentar dan jempol teman-teman tercinta yang saya kenal secara langsung, namun banyak juga yang tak pernah bertemu muka.
Chapters of Life, begitu saya senang menyebutnya. Karena bagi saya, hidup adalah babak demi babak, bab demi bab, yang menjadikan buku kehidupan saya sempurna.
Saturday, July 3, 2010
Days Without Facebook
Di Bulan November 2009, saat saya baru pindah ke HCMC, tiba-tiba pemerintah
Saat ini saya merasa kebutuhan akan Fesbuk cukup meningkat. Setiap hari, saya setidaknya posting satu tulisan renungan harian. Dan dalam seminggu setidaknya ada minimal 4 tulisan termasuk TGIFY itu tadi. Mungkin saya masih bisa mengandalkan blog atau milis, tetapi jujurnya without FB, things will never be the same again.. Ditambah lagi, saat-saat ini adalah saat-saat penting, di mana buku saya- Chapters of Life: From Nothing Into Something- akan segera luncur sekitar minggu-minggu depan. Sebagai seseorang yang masih mengandalkan Fesbuk untuk komunikasi dengan teman-teman pembaca saya, tentunya saya kewalahan juga.
Hari ke-2 tanpa Fesbuk… Saya tidak tahu, akan berapa lama keadaan ini berlangsung. Mungkin besok sudah OK, mungkin lusa…Mungkin beberapa minggu lagi setelah ada yang mengutak-atik dan memberitahu saya. Jujurnya berada dalam keterbatasan komunikasi seperti ini, tidaklah mudah. Namun, sebagaimana saya selalu berusaha melihat pembelajaran di dalamnya, saya juga meyakinkan diri saya sekali lagi. Bahwa, everything happens for a reason. Tidaklah kebetulan jika ini terjadi saat ini pada diri saya. Tentunya saya berharap keadaan ini segera cepat diatasi, tetapi selama saya masih tinggal di sini yang sampai sekarang pun belum resmi banned terhadap Fesbuk dibuka pemerintahnya, saya harus belajar menerima kenyataan ini.
Jadi, maafkan saya untuk semua tag yang belum sempat saya baca atau saya jawab. Begitu pun dengan komentar-komentar yang sebetulnya sudah inginnn sekali saya reply. Semoga untuk waktu yang tidak lama lagi, saya bisa berkomunikasi dengan baik via Fesbuk ini.
Days without Fesbuk? Sudah beberapa kali kujalani. Tidak mudah, tidak enak juga rasanya. Tetapi, saya belajar juga…Mungkin ini juga baik, karena setidaknya saya bisa menulis tanpa terbagi konsentrasinya dengan urusan Fesbuk yang menarik hati itu hehe..Juga, saya bisa mengurus anak kami dengan lebih baik karena tanpa gangguan Fesbuk…Walaupun jujurnya, satu sisi dari hati saya masih merasa merana hahaha…
Fesbukkk oh Fesbukkk… Doakan saya biar tabah menjalani semuanya, sampai suatu saat saya bisa komunikasi dengan lancar lagi…Entah bagaimana caranya (mungkin proxy baru, mungkin DNS/IP baru, dan banyak kemungkinan lainnya…).
HCMC, 3 Juli 2010
-fon-
news.ictexpress.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment