Aku mau lari! Itu kata hatiku.
Ke mana? Tanya sisi hatiku yang lain.
Ke mana saja! Yang penting bisa kudapati kedamaian di hati…
Aku tak mau tinggal seterusnya di tempat ini. Karena di sini, takkan kudapatkan apa yang kucari. Semua permasalahan yang melilit ini memuakkan, menyebalkan, dan mengesalkan.
Lari! Tujuanku belum pasti, tapi kebulatan tekadku sudah terpatri…
Aku pindah ke
Terus kulakukan. Dari pindah rumah, pindah kantor, pindah
Mungkin kedamaian itu ada di sini?
Akhirnya kuberlabuh di sebuah kampung sepi. Terpencil. Tanpa banyak orang yang lalu lalang di sini.
Senyap merayap. Sang Kupu kepakkan sayap. Berdiri di bawah langit yang jadi atap.
Kutengadah.
Berharap bisa bungkam amarah. Malah teringat nasihat ayah:
“ Sabar, Nak! Kau takkan pernah bisa lari dari kenyataan. Kau takkan pernah bisa merasakan ketenangan dengan mencarinya di luar
Aku tertegun. Tepat ketika kunyalakan api unggun.
Terasa damai itu begitu anggun.
Ia datang. Sinarnya bak bintang.
Tak lagi kuharus berang.
Apalagi bimbang…
Damai itu ada di sini.
Hari ini.
Dalam hati ini.
-fon-
sumber gambar:
etalk.sgu.edu
Cukup membuaku mengerti akan hidup ini...
ReplyDelete^_^
@ Dana: trims komentarnya... Ma kasih sudah mampir ke sini... Ya, setidaknya tiap hari adalah proses pembelajaran yang baru... tk care...
ReplyDelete