Wednesday, January 3, 2007

Aku adalah Aku

Aku adalah Aku

Aku adalah aku...
Aku tidak lebih baik dari mereka yang menderita dalam pandanganku. Mereka yang makan sekali sehari, itu pun kalau ada.
Mereka yang gajinya di bawah UMR, mereka yang tak punya tempat tinggal karena digusur, mereka yang harus berjam-jam duduk di bus kota untuk sampai ke tempat kerjanya.
Mereka yang terbaring lemah di tempat tidurnya karena sakit, dan berbagai kondisi yang kukira aku lebih baik dari mereka.
(Di salah satu sisi, mungkin betul aku lebih beruntung, namun di lain pihak, tidak sepenuhnya benar karena aku juga punya penderitaan dan problema kehidupanku sendiri).

Aku juga tidak lebih buruk dari mereka yang kukira 'lebih' dariku.
Lebih kaya secara materi, lebih berpendidikan, lebih cantik atau tampan, lebih pandai, lebih cakap, lebih terampil,lebih langsing, lebih pandai bicara, lebih bisa menyanyi, lebih jago menari, lebih sukses dalam karier atau lebih-lebih yang lain...
(karena di balik semua cara pandangku tentang orang yang memang lebih beberapa hal dariku, ternyata mereka juga punya kekurangan dan tentunya punya masalah dan beban tersendiri)

Di dalam bus kota ini, aku duduk.
Kulihat sekelilingku, ada berbagai macam orang kujumpai di sini.
Aku tidak takut terhadap mereka, sebagaimana kalau kudengar: " Hati-hati di bus kota banyak copetnya..."
Aku tidak takut bukan karena aku pemberani...
Namun, rasa tidak takutku lebih ke arah: aku menyadari, aku tidak lebih baik dari mereka dan mereka tidak lebih baik dariku.
Sehingga...posisiku dan mereka sederajad.
Sederajad di mata Tuhan, karena semua adalah ciptaanNya...
Yang dikasihiNya secara adil.
Matahari pagi, dia berikan untuk semua orang: baik atau jahat.
Sungguh penuh kasih TUHAN itu...
Tantangannya: masih mampukah aku melihat kasih Tuhan dalam diri orang-orang yang tampaknya tidak bersahabat di dunia ini??

Aku adalah aku.
Tiada ketakutan di penghujung tahun ini.
Sekali lagi, bukan karena keberanianku, namun...
Karena aku menyadari, aku yang kecil di tengah dunia ini
telah diciptakanNya dengan suatu rencana tertentu
dan bukan kebetulan aku ada di sini.
Begitu pula saat aku melayangkan pandanganku ke sekelilingku...
Tiap orang adalah pribadi yang utuh, yang mendambakan kasih dari orang lain.
Nasib dan suratan takdir, boleh jadi membawa perbedaan dalam peruntungan.
Tetapi kukira, tiap orang punya beban kehidupan (baca: salib) sendiri.
Jadi, tak seharusnya aku iri, apalagi dengki...

Aku adalah aku...
Dengan segala kelemahanku, dosaku, tetapi tetap Dia sudah selamatkanku.
Sekarang, bagaimana aku berterima kasih kembali kepadaNya yang sudah begitu baik padaku??
Akan kupikirkan, akan kupahami, akan kujalankan, akan kuamalkan...
dan akan kuusahakan selalu.
Bantu aku Tuhan, agar tetap berada dalam jalur rancanganMu...
Amin...


Jkt,29 Des 03
catatan akhir tahun 2003,
-fon-
(dalam naungan kasihNya...:))

No comments:

Post a Comment