Wednesday, January 3, 2007

Mirror, Mirror on the Wall...

Mirror, Mirror on the Wall… Who’s the strongest of them all?


Dear my citylighters…
Kali ini kita bertemu lagi, dengan judul yang mungkin bikin kamu berpikir, sounds familiar n mengingatkan kita akan suatu dongeng… Yah, gue sempet teringat dongeng yang sempet menghiasi masa kecil gue, Putri Salju. Ketika pertanyaan diajukan oleh sang Ratu kepada cerminnya, siapakah the fairest of them all alias siapakah yang tercantik di negeri itu??

Dari crita itu, gue lalu berefleksi sambil mengadaptasi beberapa kata-katanya… Gue berpikir, pernahkah dalam kehidupan kita, kita berkaca en berkata, “ Mirror, mirror on the wall, who’s the strongest of them all? Siapakah yang terkuat di dunia ini??
Secara sadar ato nggak, kita pasti pernah pada suatu kondisi merasakan kalo kita adalah yang terkuat, at least pada masa terkuat di kondisi puncak hidup kita secara pribadi.
Kalau di suatu saat dalam hidup kita merasakan kita sedang pada posisi top-topnya, sebenarnya mungkin wajar saja karena banyak hal yang memungkinkan kita merasa seperti itu. Mungkin kita merasa kita masih muda, kuat, n sehat, so ini adalah waktu yang paling tepat buat melakukan segala sesuatunya…
Atau, mungkin bagi yang baru bekerja, melesat dengan gampang di karier, mendapatkan gaji, dibanjiri fasilitas wah dan semua hal yang berbau materi.… Dan di saat itu kita merasa semuanya udah sempurna, kita adalah yang terkuat di kantor kita…
Atau, di suatu perlombaan olahraga, sebut aja bulu tangkis. Misalkan si A tak terkalahkan sama sekali, selalu menang di semua kejuaraan yang diikutinya, nasional maupun internasional… Tiada tanding tiada banding… Hebat deh pokoknya…J

Tapi kemudian keadaan berbalik. Si muda yang sehat dan kuat, perlahan tapi pasti seiring berjalannya waktu menjadi tua, sakit-sakitan dimakan usia.
Karier yang gemilang disirikin sama orang, ditombak alias dikhianati dari belakang dan akhirnya harus mulai dari 0.
Di satu pertandingan sang juara yang terkalahkan itu akhirnya kalah juga oleh si pebulutangkis junior pendatang baru tapi punya ‘smash’ mematikan…

Dan pada saat-saat seperti itulah, saat semua keadaan yang sepertinya begitu sempurna BERUBAH, barulah kesadaran akan adanya suatu pribadi yang jauh lebih kuat, yaitu Tuhan sangat kita perlukan dan kita akui keberadaannya. Mungkin pada saat yang bersamaan juga muncul pengakuan dari dalam diri sendiri, kita adalah manusia yang penuh kelemahan. Pikiran-pikiran itu bermunculan di saat kondisi berubah menjadi kurang mengenakkan…

Pengalaman-pengalaman yang menyesakkan terkadang membawa kita menuju pengalaman iman yang semakin mendekatkan kita dengan Tuhan… Di mana kita sadari bahwa ada kuasa Allah yang Maha Dahsyat di dunia ini, dan kita sebagai manusia yang punya banyak keterbatasan sangat jauh dari sempurna…

The point is… nggak ada yang abadi… Di saat kita merasa saat ini tengah sangat diberkati Tuhan dengan seluruh hal yang baik, yang membanggakan, prestasi dan performa yang luar biasa, there’s nothing we can do except mensyukuri apa yang ada… Berterima kasih kepada Tuhan kita… Dengan begitu, di saat keadaan berubah, kita pun mensyukuri apa yang sudah pernah kita capai tanpa ngerasa sebel dengan apa yang ada di hadapan mata sekarang ini. Sekali lagi, kita pun menyadari, I’m only human, saya hanya manusia biasa dengan begitu banyak keterbatasan. Namun, dengan keterbatasan saya di dunia ini, karena kebaikan Tuhan mampu menjadikan saya sebagai salah satu perpanjangan tanganNya selama masa peziarahan saya di sini dengan memberikan apa yang sudah dianugerahkan kepada saya, talenta saya kepada orang lain di dunia ini.

So, Mirror Mirror on the wall, who’s the strongest of them all?
Gue bisa menjawab dengan tersenyum, “ Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku…” ( Mazmur 118:14).
Not me God… Bukan gue yang terkuat di sini. Gue sangat terbatas, tapi Tuhan tanpa batas. Dialah sumber kuatku…
Di akhir tulisan ini, kita nyanyi yukkk sama-sama…
Allah sumber kuatku…Allah sumber kuatku
Allah sumber kuatku dan bagianku s’lamanya…
S’lamanya…

Amen…
Jkt, April 2006
-fon

No comments:

Post a Comment