Malam itu, kira-kira seminggu yang lalu, saya dan suami duduk di depan televisi menonton re-run/ penayangan ulang acara ‘American Idol’ melalui saluran ‘Star World’. Yang diputar, ‘season 8’, yang menelorkan Kris Allen sebagai pemenangnya. Sementara ‘runner up’ dipegang oleh Adam Lambert yang ternyata dari sisi penjualan albumnya lebih laris ketimbang Kris. Eniwei, bukan itu yang ingin saya ulas, karena rasanya kita semua sudah tahu, siapa pemenangnya-bagaimana finalnya-termasuk bagaimana album mereka karena sudah ada di pasaran (info dari koran The Straits Times di awal Desember 2009 lalu).
Malam itu saya mendengar lagu ‘Hero’ milik ‘Mariah Carey’ yang dinyanyikan secara apik oleh Danny Gokey. Danny sendiri sebetulnya cukup difavoritkan dari awal. Bahkan beberapa kali para juri, khususnya Paula Abdul meramalkan bahwa Danny akan melaju ke final. Catatan tersendiri tentang Danny, dia adalah seorang ‘music director’ di gerejanya. Dan dengan ciri lagu-lagu melankolisnya, dia memiliki suara yang indah, termasuk tak satu pun nada yang dinyanyikannya ‘fals’ atau ‘pitchy’. Semua akurat, pas, dan terdengar indah. Saya bukan fans Danny, tapi malam itu, saya terpana mendengar dia menyanyikan lagu ‘Hero’ yang memang sudah saya sukai sejak dulu karena syairnya memang menyentuh. Belum lagi, memang Danny punya latar belakang yang mudah diingat, istrinya baru meninggal beberapa minggu sebelum dia audisi ‘American Idol’. Simpati publik mudah mengalir karena dia mudah dikenali. Dengan cerita hidupnya, dengan suaranya plus wajah yang cukup lumayan. Eniwei, saya akan mengulas sedikit tentang syair lagu ‘Hero’ itu tadi…
There's a hero if you look inside your heart
You don't have to be afraid of what you are.
There's an answer if you reach into your soul
and the sorrow that you know will melt away
***And then a hero comes along
with the strength to carry on
and you cast your fears aside
and you know you can survive.
So, when you feel like hope is gone
look inside you and be strong
and you'll finally see the truth
that a hero lies in you.
It's a long road when you face the world alone,
No one reaches out a hand for you to hold.
You can find love if you search within yourself
and the emptiness you felt will disappear.
Back to ***
oh....Lord knows dreams are hard to follow,
But don't let anyone tear them away.
Hold on, there will be tomorrow,
In time you'll find the way
Back to ***
Menarik, ketika mengamati bahwa dalam diri setiap orang sebetulnya ada sisi heroik.
Trims untuk Danny dan tayang ulang ‘American Idol’ yang membuat saya kembali teringat bahwa Danny pernah menyanyi lagu itu. Di luar Danny dan beberapa peserta yang menonjol, saya hampir lupa ada siapa saja. Saya ingat Top 12- nya, tapi saya tak ingat Top 36- nya. Belum sampai setahun, saya sudah lupa. Herannya, saya menghela nafas, saya koq tidak lupa ketika orang membuat hati saya sakit, bertahun-tahun lamanya. Ternyata ingatan kita lebih sering merekam yang negatif ketimbang hal yang netral atau positif. Bisa gak ya, kira-kira, kalau yang menyakitkan hati itu dianggap kayak nyanyian ‘American Idol’ top 100? Jadi mudah untuk melupakannya…Saya berpikir dan bertanya-tanya sendiri hihihi… Mudah-mudahan:) Tapi ya tetep sulit…Usaha ajalah, seperti biasa…
Ternyata tayangan ulang itu mengajarkan saya hal lainnya. Ketika saya buka dokumen ‘word’ saya, terdapat satu ‘file’ tentang definisi ‘Heroes’ yang pernah saya ambil dari salah satu ‘website’, begini katanya:
HEROES don’t stand out in a crowd. Heroes are simply everyday people who make an extraordinary difference. - Melissa Hart---devozine
Pahlawan itu tidak menonjol di keramaian. Pahlawan hanyalah orang-orang sederhana yang biasa banget kesannya tetapi membuat perbedaan yang luar biasa. Gitu kira-kira terjemahan bebasnya.
Ketika baca definisi ini, saya koq tiba-tiba ingat tukang ojek langganan saya yang dengan setia mengantar saya ke satu tempat kursus di bilangan Tebet tak jauh dari Balai Sudirman. Kursus itu saya lakoni 3 tahun. Tiap Selasa dan Jumat, dia menunggu saya di satu sudut di Jalan Sudirman, tak jauh dari kantor saya, kemudian membawa saya menembus
Satu orang yang juga terpikir ketika membaca definisi ‘Heroes’ di atas, adalah bu kos saya di Yuk Nulis. Dia biasa aja. Cenderung kurus malah (maap bu kos, koq jadi physically begini yak? Wkwkwk…). Dia biasa-biasa saja, tapi membuat perbedaan. Sampai ada yang meliput dirinya karena menganggap mensugesti para penulis pemula. Dan saya merasa beruntung, karena saya juga tersugesti untuk rajin menulis dan terus belajar demi meningkatkan kualitas tulisan saya. Setidaknya dari sisi tanda baca dan EYD. Setidaknya dari komentar positifnya terhadap kami, anak-anak kos Yuk Nulis. Karena bagi anak-anak TK Yuk Nulis, dipuji dan diarahkan untuk tetap berkarya itu penting. Bila anak TK terus dikritik dan dihina, bagaimana mungkin mereka akan berkembang? Bagi saya, seorang Lini Hanafiah adalah seorang pahlawan. Heroine istilah lainnya. Sekaligus ‘heroin’ yang membuat saya kecanduan untuk tetap menulis dan setia untuk menulis… (pssst, salam damai bu kos, heroine lah maksudnya…heroin mah ngalor-ngidulnya :P).
Banyak pahlawan lain di sekitar kita, tukang sayur mungkin? Tukang roti, baby-sitter, pembantu, sopir, tukang sampah di perumahan, satpam, hansip, dan mereka yang mungkin terlupakan. Mereka yang mungkin tak pernah dianggap. Mereka mungkin yang terkesan amat biasa, saking biasanya malah tak pernah masuk di daftar perhatian kita. Tapi mereka sebetulnya adalah pahlawan dalam kesederhanaan. Karena tanpa mereka kita repot juga.
Guru, juga adalah pahlawan. Teringat juga guru-guru sekolah saya yang membekali saya dengan pendidikan. Info soal guru-guru kami, masih saya terima. Beberapa sudah berpulang ke Yang Kuasa, beberapa masih bergumul dengan sakitnya, beberapa sedang menikmati masa tuanya.
Terima kasih buat para pahlawan yang pernah mengisi hidup saya. Saya bangga kenal kalian. Saya bersyukur bisa dibantu, dididik, diajari hal-hal yang bermanfaat dari Anda-Anda semua. Saya ada hari ini, karena Anda membantu dan berada dalam proses pembentukan diri saya.
Pahlawan dalam diri, pahlawan sederhana yang setia dengan tugas mereka di sekitar kita, pahlawan yang sesungguhnya bergelar pahlawan dan memang pantas menyandangnya. Entah, kepala saya dipenuhi kata pahlawan dan perluasannya. Tidak termasuk serial ‘Heroes’ yaa, karena saya jarang nonton hehe…
Tulisan hari ini rasanya mengalir begitu saja, padahal awalnya hanya nonton tayang ulang ‘American Idol’ dan dengar lagu ‘Hero’ by ‘Danny Gokey’ koq jadi panjang begini ya?:)
Ok kalau begitu, saya sudahi dulu sampai di sini. Sekian Fonny melaporkan dari
HCMC, 10 Januari 2010
-fon-
* trims again buat Pak Gun, Bu Kos Lini Hanafiah, guru-guru saya, dan pahlawan-pahlawan lainnya yang pernah mengisi hidup saya. Ini bukan hari Pahlawan, tapi tetap pekikkan, “Merdeka!” hehehe…
sumber gambar:
mbak sotoy juga pahlawan ya ci kalo gitu wkwkwkwkwkwkwk
ReplyDeleteSelain Mbak Sotoy, juga Salimasokis fem hahaha...sayur...sayur...:)
ReplyDeleteFonny...
ReplyDeletehiks...
jangan liat posturnya Fon..
hiks...
liat napsunya
wkwkwk
tengkiyu Foonn..
lap yu fuull...
lap yu tu, Feemm...