Tuesday, May 18, 2010

A Moment of Shine


American Idol akan memasuki tiga besar. Tersisa tiga kontestan: Casey, Lee, dan Crystal. Awalnya, saya sendiri tak pernah betul-betul memperhatikan Lee, salah satu kontestan yang rasanya dianggap kuda hitam di awal penampilannya. Tidak sampai beberapa saat kemudian. Casey sendiri cukup ‘eye cathing’ dan mungkin jika teman-teman ingat, saat audisi dia disuruh Kara (salah seorang juri) untuk menanggalkan kemejanya. Casey mungkin cukup tampan, tetapi kalau berdasarkan suara dan originalitas, jujurnya saya kurang menyukainya. Andrew Garcia sebetulnya salah satu andalan saya ketika ‘Hollywood Week’, tetapi apa boleh buat dia tak begitu berkembang selama lomba ini, malah terpuruk dan dieliminasi. Lagunya yang mengangkat lagu lama dari Paula Abdul dan menjadikannya ‘current’ yaitu ‘Straight Up’ memang ciamik. Satu kali, dia mampu melakukannya lagi yaitu dengan lagu Christina Aguilera berjudul ‘Geenie in a bottle’ hanya itu saja tak lama kemudian dia dieliminasi. Crystal cukup original, bersuara bagus, namun di beberapa komentar orang di youtube menganggapnya kelihatan ‘depressed’. Jadi, sampai sekarang memang yang jadi andalan publik malah seorang Lee Dewyze.

Saya teringat tahun lalu, ketika Kris Allen yang juga seorang kuda hitam, tak pernah diperhatikan publik malah memenangkan American Idol. Dia hanya lolos minggu demi minggu. Orang akan lebih memperhatikan Adam Lambert pada awalnya, yang memang ‘eye catching’. Entah make-upnya, kisah hidupnya, atau nyanyiannya. Sampai Kris memiliki momennya sendiri dari lagu Kanye West yang dia modifikasi dengan originalitasnya yang luar biasa. Lagu ‘Heartless’ mengantarkan dia ke gerbang percaya diri untuk jadi pemenang. Akhirnya, di final ketika harus berlaga dengan Adam Lambert, dia pun memenangkan gelar American Idol Season 8.

Tahun ini, saya melihat sedikit-banyak suatu kemiripan Kris dengan Lee. Dalam arti, mereka muncul dengan rasa percaya diri yang kurang begitu besar. Bukan karena mereka tak mampu, namun mungkin latar belakang Lee misalnya sebagai seseorang yang bekerja di ‘paint shop’ menjadikannya demikian. Kepercayaan diri itu muncul amat kuat minggu lalu, ketika Lee membawakan lagu Frank Sinatra yang berjudul ‘That’s Life.’ Kehadiran Harry Connick, Jr. sebagai mentor di minggu tersebut membangkitkan kepercayaan diri Lee, bahkan Kara menyuruhnya menuliskan “ I could win this thing,” sebanyak seratus kali. Untuk membangkitkan kepercayaan dirinya bahwa dia penyanyi yang handal dan berhak memenangkan perlombaan cari bakat ini. Simon Cowell pun mengatakan Lee harus berterima kasih pada Harry yang banyak membantunya untuk mendapatkan sesuatu yang saya tempatkan di judul artikel ini: A Moment of Shine.

Dari ajang American Idol, melihat Kris dan Lee, saya pun membandingkannya dengan apa yang kita kejar-yang kita impikan. Mungkin selama ini kita sudah punya impian yang berasal dari ‘passion’ kita. Dia selalu hadir dalam hati kita, entah kita tidur atau terbangun, kita selalu menginginkannya. Kita tahu kita mampu melakukannya dan kita pun rajin mengerjakan hal-hal sehubungan tercapainya impian itu, tetapi dalam hati masih diliputi keraguan. Apakah aku cukup baik? Apa aku benar-benar mampu? Itu bisa berarti sekarang Anda adalah seorang penyanyi yang baru yang baru mulai diakui sekeliling Anda, itu bisa berarti Anda seorang juru masak yang mau mulai buka catering, itu bisa berarti Anda adalah seorang karyawan baru yang baru pindah ke perusahaan lain, itu bisa berarti Anda yang baru memulai bisnis Anda, itu bisa berarti Anda adalah lulusan dari universitas yang akan masuk ke angkatan kerja (fresh graduate), itu bisa berarti Anda adalah orang yang mulai menulis dan mengirimkan tulisan-tulisan Anda ke majalah-koran atau melakukan publikasi di blog, facebook notes, dan sebagainya. Itu bisa berarti siapa saja yang tengah berjuang demi perwujudan impian mereka. Mungkin Anda sendiri ragu: aku bisa, tetapi akankah aku disukai, akankah orang banyak menghargai karyaku? Apakah aku cukup baik?

Perkataan-perkataan yang meragukan diri sendiri, kerap berujung hasil yang tanggung. Dalam arti setengah-setengah. Bagus sih, tapiiii…

Masih ada tapinya… Sampai suatu ketika saat Anda betul-betul sadar bahwa ‘passion’ itu adalah titipan-Nya yang berakar kuat dalam hati Anda. Anda pun bisa meyakini tanpa perlu sombong diri. Percaya bahwa ketika ‘passion’ berpadu dengan kekuatan-Nya, Anda bisa lakukan apa saja! ‘I can do all things through God who strengthens me.’

Anda bisa. Anda mampu karenaTuhan memampukan Anda.

Ketika berpikir dengan kerangka ini, kita tak perlu takut menjadi sombong diri. Sehingga bila kita alami ‘that moment of shine’, kita percaya pula bahwa itulah saat jalan kita terbuka lebih lebar untuk meraih impian kita.

'You can do it. You can do it with His support. Amen.'

HCMC, 18 Mei 2010

-fon-

* yang masih menunggu tiga besar American Idol besok dan berharap Lee dan Crystal yang masuk ke final. Semoga:)

Sumber gambar:

http://toomuchtelevision.files.wordpress.com/2010/03/american-idol-season-9-resized-600.jpg

2 comments:

  1. Tulisan yang menggugah banget, (khususnya buatku...)
    aku terasa "kena" banget di bagian ini:
    "Mungkin selama ini kita sudah punya impian yang berasal dari ‘passion’ kita. Dia selalu hadir dalam hati kita, entah kita tidur atau terbangun, kita selalu menginginkannya. Kita tahu kita mampu melakukannya dan kita pun rajin mengerjakan hal-hal sehubungan tercapainya impian itu,..."
    Tulisan ini seolah menambah selapis semen dalam bangunan rasa pe-de ku...
    Thanks, Fonny... GBU :)

    ReplyDelete
  2. @ Mbak Agnes aka Meine Welt: you can do it!
    Kalo itu sehubungan dengan tulisan...I'm your fan already, tulisannya Agnes bagussss2 hehhe...
    pasti bisa...Selapis dua lapis semen, lama2 jadi berlapis2 kan? GBU too! pasti bisa in Him!

    ReplyDelete