mudahnya kauucap pisah
lalu bibirmu bungkam
terkunci ratusan gembok
tanpa kumiliki anak kuncinya
benci
sakit hati
kecewa
luka
aku marah
dan kau?
hanya mematung
bisu
semua indah saat kita mulai
bahagia
tawa
senda-gurau
cinta
kini menguap bak titik-titik embun
dihapus terik Sang Surya
mengapa begitu sulit ‘tuk bilang usai?
merah jambu hatiku masih untukmu
namun kau torehkan dia
jadi merah kesumba
yang jelas, aku masih cinta
aku belum rela
jangan anggap ini sudah selesai
hanya kau yang bilang usai
tapi aku?
aku mau tetap berandai-andai
cinta kita tak terbengkelai
dan usai?
sampai usia di ujung badai
aku takkan pernah mau usai
kau tetap pergi
hatiku tertusuk onak duri
kuteriakkan sekali lagi
jangan usai
jangan
tapi kau tak peduli
lari
tinggalkan ku sendiri
yang lemah lunglai
dengan rambut yang kusut masai
mozaik hati yang tersisa
kuambil
kubawa pulang
siapkan perekat bernama ksatria baru
untuk menyambungnya
berharap dengannya
kata ‘USAI’
hanya ketika kami layu dimakan usia
HCMC, 11 Mei 2010
-fon-
Sumber gambar:
http://www.trulylovable.com/media/533-god-can-heal-a-broken-heart.jpg
* hanya ingin berpuisi…
Wooo... Its nice~ I feel empathy...
ReplyDeleteHanya ingin berpuisi ya ^^ Hehehee
Nice ie-ie!
@ Shella:iya, Shel:) hanya pengen menerapkan pelajaran puisi yang udah didapat lewat milis para penulis hehehe...:) thx ya:)
ReplyDeleteberbahagialah berusai dengan cinta hampa
ReplyDeletehihihi... duh komen di sini deh, mumpung mampir di sini hihihi
@ Femimi: hehehe....gpp, mampir ajaaa:) tengkyu komennya:)
ReplyDelete