Wednesday, May 12, 2010

usai



mudahnya kauucap pisah

lalu bibirmu bungkam

terkunci ratusan gembok

tanpa kumiliki anak kuncinya


benci

sakit hati

kecewa

luka

aku marah

dan kau?

hanya mematung

bisu


semua indah saat kita mulai

bahagia

tawa

senda-gurau

cinta

kini menguap bak titik-titik embun

dihapus terik Sang Surya


mengapa begitu sulit ‘tuk bilang usai?

merah jambu hatiku masih untukmu

namun kau torehkan dia

jadi merah kesumba


yang jelas, aku masih cinta

aku belum rela

jangan anggap ini sudah selesai

hanya kau yang bilang usai

tapi aku?

aku mau tetap berandai-andai

cinta kita tak terbengkelai

dan usai?

sampai usia di ujung badai

aku takkan pernah mau usai


kau tetap pergi

hatiku tertusuk onak duri

kuteriakkan sekali lagi

jangan usai

jangan

tapi kau tak peduli

lari

tinggalkan ku sendiri

yang lemah lunglai

dengan rambut yang kusut masai


mozaik hati yang tersisa

kuambil

kubawa pulang

siapkan perekat bernama ksatria baru

untuk menyambungnya

berharap dengannya

kata ‘USAI’

hanya ketika kami layu dimakan usia


HCMC, 11 Mei 2010

-fon-

Sumber gambar:

http://www.trulylovable.com/media/533-god-can-heal-a-broken-heart.jpg

* hanya ingin berpuisi…

4 comments:

  1. Wooo... Its nice~ I feel empathy...
    Hanya ingin berpuisi ya ^^ Hehehee
    Nice ie-ie!

    ReplyDelete
  2. @ Shella:iya, Shel:) hanya pengen menerapkan pelajaran puisi yang udah didapat lewat milis para penulis hehehe...:) thx ya:)

    ReplyDelete
  3. berbahagialah berusai dengan cinta hampa
    hihihi... duh komen di sini deh, mumpung mampir di sini hihihi

    ReplyDelete
  4. @ Femimi: hehehe....gpp, mampir ajaaa:) tengkyu komennya:)

    ReplyDelete