Perasaanku gak enak banget. Udah berapa hari aku berusaha menepisnya, tapi tetep aja gak enak. Belum lagi tambahan kedutan di mata kiri yang katanya bakal bikin orang sedih. Huhuhu, aku tak mauuu….Maunya seneng aja, eh tapi apa bisa, ya? Hehe…
Perasaanku masih gak enak. Gak enaknya sampe bikin aku kacau sendiri. Lihat pembantu penginnya marah-marah, ngelihat tukang sampah yang mendekat ke pagar rumah bawaannya curiga. Suami pulang malam bawaannya mau berantem aja. Koq karena sensi jadinya duniaku gak enak betul ya? Adakah cara untuk mengatasinya?
Mungkin ini bawaan PMS- Pre Menstruation Syndrome. Itu lho, gejala-gejala perempuan yang datang setiap bulannya. Atau gejala ibu-ibu hamil yang di awal kehamilannya mengalami ‘mood swing’… Swing kanan-kiri seolah tanpa kendali. Eh, tapi terkadang apakah itu hanya dalih alias ‘excuse’ saja? Memang terjadi sih, tetapi bukankah sebetulnya tetaplah kendali di tangan kita?
Seringnya kesalahan itu ditimpakan kepada orang lain. Jangan bikin gw marah ya, gw lagi sensi nih! Atau ngeliat dia, gw koq jadi sensi ya, bawaannya emosi aja. Duh, kasihan ya korban-korban sensitivitas kita itu…
Belum lagi lihat orang kumpul-kumpul sambil matanya lirik-lirik gw, wuahhh pasti lagi ngomongin gw tuhhh! Haduhhh, ini pasti perpaduan sensi, ge-er, plus sedikit narsis…Kalo begini, payah deh euy! Padahal ‘
Sensi…
Datang dan pergi tak diundang. Tetapi, ketika Si Sensi datang…Moga-moga kita bisa sesuaikan keadaan. Moga-moga hati bisa diajak temenan. Sehingga, gak marah-marah gak karuan atau jadi ‘self pity’ luar biasa. Sensi bikin kita lupa berterima kasih. Sensi bikin kita jadi emosi… Sensi, perasaan menguasai, jadi bikin kita curigaan, berasa ‘insecured’ alias gak nyaman ama diri sendiri atau minderan…
Sensi yang baik, kalo dikembangkan juga oke tuh!
Sensi kalo gw makan enak, sementara banyak orang yang kelaparan. Sensi kalo ngeliat orang yang berkekurangan dan menderita…Sensi yang gini mustinya dipelihara, bukan yang gak puas diri dan jadi duri ituuu…
Sensi, biar gimana pun ai (baca: saya) terima kasih yaaa… Karena pernah sensi negatif, trus berusaha berjuang mengatasinya (terbaik sih lewat bicara dari hati ke hati dengan-Nya-menurut pengalaman sih begitu yaa…:)). Syukur-syukur sensi yang positif dan bersimpati ato empati sama sesama itu yang dikembangkan. Semoga aja yaaaa…
HCMC, 30 Mei 2010
-fon-
* lagi pada sensi gakkkk? Hehehe…Hanya sekadar refleksi buat yang lagi pada sensi...
Sumber gambar:
No comments:
Post a Comment