Alicia memencet tuts grand piano Yamaha warna hitamnya dengan fasih dalam sebuah live show. Suaranya yang jernih, ber-power, dan merdu dengan cengkok Rhythm and Blues kegemaran saya mulai mendayu-dayu. Dengan penampilan sederhana : celana panjang hitam dan blus warna coklat muda, riasan wajah minimalis namun berdominasi warna coklat yang juga sangat cocok di wajahnya, dan rambutnya yang dikepang kecil-kecil, dia tampak cantik. Dia memang menarik. Dan kini dia mulai meneriakkan sepenuh hati lagu ciptaannya yang direkam dan diproduksinya sendiri di album the Diary of Alicia Keys (2003).
If I Ain’t Got You
Some people live for the fortune
Some people live just for the fame
Some people live for the power, yeah
Some people live just to play the game
Some people think that the physical things
Define what's within
And I've been there before
But that life's a bore
So full of the superficial
Dan saya pun mulai memencet tuts saya, sembari telinga saya memasang ear phone yang memperdengarkan lagu dari lagu Alicia. Yuk, Alicia…Kita duet!
Saya bersenandung bersamanya… Duet ini cukup istimewa bagi saya, karena saya pun memencet tuts juga. Sama tetapi berbeda. Tuts saya adalah tuts keyboard tempat menumpahkan segala perasaan, unek-unek, dan imajinasi saya. Sementara tuts Alicia adalah tuts piano yang agaknya juga tempat menumpahkan perasaan, unek-unek, dan kreatifitasnya juga.
Saya setuju dengan apa yang kamu bilang soal banyak orang hidup untuk ketenaran dan popularitas. Saya juga setuju banyak orang hidup untuk kekuasaan dan beberapa di antaranya juga berpikir hidup adalah sebuah permainan. Dan juga banyakkk sekali orang yang berpikir bahwa hal-hal yang berbau fisik, semisal penampilan yang dilengkapi segala atribut penuh merek mentereng perancang kelas dunia, menunjukkan orang tersebut seperti apa. ‘Dalam’- nya seperti apa, ditentukan oleh apa yang tampil di luar. Banyak orang berpikir bahwa merek adalah segalanya. Kalau tidak pakai merek, mereka bisa mati
Belum lagi dunia ini memang selalu melihat penampilan. Mau lamar kerja? Lihat penampilannya. Bisa kerja tapi penampilan berantakan, terkadang tidak diterima. Mencari jodoh juga terkadang sangat mengandalkan rupa. Walaupun pada akhirnya, bagi orang-orang yang mengerti dan menyelami lebih dalam, wajah yang cantik/ganteng bukan segala-galanya. Semakin dewasa seseorang, semakin mampulah ia melihat kecantikan dari dalam. Inner beauty speaks louder…
Alicia, mainkan! :)
[Chorus:]
Some people want it all
But I don't want nothing at all
If it ain't you baby
If I ain't got you baby
Some people want diamond rings
Some just want everything
But everything means nothing
If I ain't got you, Yeah
Plok…plok…plok… Saya berikan standing ovation buatmu. Biarlah tepukan tanpa henti ini untukmu. Sungguh, kamu memang penyanyi handal dengan lirik indah! Tidak salah kalau saya nge-fans sama kamu, Alicia!
You’re one of the best buat saya!
Tetapi, bagi mereka-mereka yang mengerti makna hidup dan cinta. Bagi mereka-mereka yang mau mencintai secara sungguh, mau permata keq…mau berlian keq…mau liburan termewah seperti cruise ke
Banyak juga yang bilang, apa kamu bisa makan cinta? Makan tuh cinta! Hare gene, orang perlu uang. Makan perlu uang, punya anak perlu uang, sekolahin anak apa lagi. Jadi, carilah seseorang yang beruang. Bukan! Bukan beruang, Alicia.. Not a bear :) Maksud saya orang yang punya uang: ber-uang hehehe…
Ya, syukur kalau dapatnya yang berduit. Anggaplah itu bonus. Tapi, kalau tidak?
Everything means nothing, if I don’t have YOU, God. Boleh ya, Alicia… Aku modifikasi sedikit… Izinkan aku berkreasi dengan meminjam istilahmu yang bagus itu…:)
Tanpa Tuhan, membuat saya mudah menjadi orang yang sombong. Dipuji sedikit, bangga berlebihan lalu merasa diri hebat. Dan tidak sadar, kalau itu datangnya dari mana. Ketika menghadapi masalah berat, baru deh minta tolong sama Tuhan. Baru berasa tak berdaya, tak punya apa-apa.
Kadang, Alicia… Penyesalan itu koq selalu datangnya terlambat. Setelah semua kejadian parah, baru sadar… Oh, M-A-N-U-S-I-A…! Begitulah adanya.
Sementara saya sudah selesai menuliskan keluh-kesah saya dari lirik lagumu. Alicia, tetap mainkan! You go, girl! Terima kasih atas waktumu untuk berduet dengan saya. Setidaknya saya terhibur dengan permainan pianomu dan suara indahmu, dan saya mengimbanginya dengan ‘permainan’ keyboard-ku. Keyboard di komputerku. Permainan huruf-huruf dan rangkaian kata-kataku.
Thanks for tonight! Lain kali kita duet lagi yuk, jangan bosan-bosan ya :)
-fon-
* Kalau Alicia Keys ngerti Bahasa Endonesa, mungkin dia bakal bilang, “ Emangnya gue pikirin soal duet ama loe??? Wakakaka….” Tapi dalam imajinasi gue, sah-sah aja,