Saturday, September 19, 2009

1965 Hari Sesudah Penulisan Dara…

Mulai Selasa lalu, saya melakukan re-post (posting ulang) cerber saya yang berjudul Dara di blog saya: Chapters of Life (http://fjodikin.blogspot.com/), sekaligus di blog Yuk Nulis. Sebetulnya Dara pernah di-edit, diberi ilustrasi dan dicetak sebagai souvenir pernikahan saya di tahun 2006. Itu semua atas pertolongan beberapa teman. Tapi versi yang ada di word saya, adalah versi yang asli, tanpa editing apa pun.

Hari ini adalah 1965 hari ( 5 tahun, 4 bulan, 16 hari) sesudah penulisan Dara seri yang pertama yaitu di tanggal 4 Mei 2004. Ketika membaca ulang Dara setelah sekian tahun tidak menyentuh teks ini, saya melihat juga banyak kekurangan di sana-sini. Memang, Dara dibuat berdasarkan spontanitas kejadian yang terjadi pada diri saya dan sekeliling saya, sebagai wanita yang menikah tidak di usia muda. Melainkan mendekati, pas, atau lebih dari 30 tahun. Dara merupakan catatan gabungan antara apa yang saya lihat dari sekitar saya, teman-teman single terutama kaum perempuannya dan permasalahan yang ada, yang mungkin terjadi, ditambahi bumbu di sana-sini, plus imajinasi. Jadilah Dara.

Ketika menuliskan Dara, saya merasa amat ‘enjoy’. Amat senang. Karena Dara adalah cetusan perasaan banyak teman yang pernah merasakan hal itu, namun tak mengungkapkannya. Atau hanya mengungkapkannya via curhat sesama teman saja.

Mengingat kembali masa-masa saya menuliskan Dara, saya bisa tersenyum, tertawa, mungkin juga meringis jika kembali mengingat bahwa ada teman-teman yang masih terus berjuang menghadapi hal itu dalam kesendirian mereka sampai hari ini. Padahal, menurut saya pribadi, menikah bukanlah satu-satunya ukuran kebahagiaan orang. Orang bisa bahagia dalam hidup lajang mereka. Walaupun tekanan dari luar, sebut saja: keluarga, orang tua, dan teman, amat kuat, namun ketika ditanyakan kepada yang bersangkutan secara jujur, mungkin itu adalah pilihan terbaik bagi dirinya.

Dalam setiap pilihan hidup kita bisa memilih, termasuk pilihan untuk tidak memilih pasangan hidup secara sembarangan sampai menunggu datangnya seseorang yang tepat. Tepat di hati, terasa pas, dan tepat sesuai dengan waktu-Nya.

Walaupun kehidupan sesudahnya adalah perjuangan (karena setelah mendapatkan pasangan yang sepertinya amat tepat sekali pun, tetap menghadapi banyak permasalahan juga), namun biarlah saya menangkap momen itu dan membawanya dalam bentuk cerber ringan kepada teman-teman semua.

Ketika saya membaca ulang, banyak penulisan saya yang kurang tepat. Dalam arti, banyak singkatan seperti utk (untuk), dgn (dengan), masing2 (masing-masing), karena memang waktu itu saya kurang memedulikan hal-hal yang berbau ejaan. Dan memang Dara dikerjakan secara spontan dan cepat, lalu langsung dikirimkan ke mailing list pribadi saya tanpa ada editing ekstra. Belum lagi, banyaknya istilah gaul dan istilah Bahasa Inggris yang saya pergunakan. Dan ada beberapa bahasa lain di dalamnya seperti Bahasa Jepang dan Perancis. Anggaplah itu sebagai eksperimen saya dalam mengembangkan kesukaan saya belajar bahasa asing. Dan tempat meng-eksplorasi kesukaan masa muda dalam istilah yang gaul dan ‘funky’ dalam bentuk tulisan.

Namun, setelah 1965 hari terlewati, di hari ini saya juga tak hendak mengubah apa pun, kecuali perbaikan dari sisi ejaan, karena saya sadar, Dara adalah salah satu proses saya untuk bertumbuh dalam dunia penulisan.

Sampai hari ini, saya masih terus setia menulis dengan cinta. Dengan passion yang sama, tak kurang besarnya dibandingkan saat-saat saya menuliskan Dara.

Dalam perjalanan ini, saya melihat bahwa setidaknya ada perkembangan dalam penulisan terutama dalam pemakaian Bahasa Indonesia secara lebih baik lagi. Saya sadar, saya masih jauh dari sempurna, saya masih harus banyak belajar. Sekaligus saya juga berterima kasih untuk masa-masa awal penulisan saya yang menimbulkan kecintaan yang besar terhadap dunia ini.

Saat ini saya belum betul-betul menerbitkan karya saya. Ada satu buku tengah on the way, dan itu buku rohani keroyokan, namun yang lain memang belum.Saya tidak juga memikirkan tentang buku-buku yang akan bermunculan di kemudian hari… Yang saya pikirkan adalah kemungkinan untuk saya agar selalu bertumbuh. Berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan kecintaan dan semangat yang mendalam, selalu ingin berbagi atas apa yang saya tuliskan.

Dara, setelah 1965 hari berlalu, saya berterima kasih untuk kesempatan menuliskanmu dan percaya bahwa di masa depan akan ada Dara-Dara lainnya…Semoga saya tetap bisa bertumbuh dalam apa yang saya sukai, dalam hobby saya. Dan malam ini, saya harapkan hal yang sama bagi Anda. Semoga Anda menemukan hal yang Anda sukai dalam hidup -yang membuat Anda bersemangat :entah hobby atau talenta Anda - dan semoga Anda bisa memupuknya dan bertumbuh di dalamnya.

Singapura, 20 September 2009

-fon-

No comments:

Post a Comment