Saturday, September 19, 2009

Dara the Series : Long Distance Relationship

I will fly into your arms and be with you till the end of time

Why are you so far away, you know it's very hard for me

to get myself close to you...

( I will fly - ten 2 five: vocal by Imel)

Dara ikut bersenandung mendengar lagu yang sangat easy listening itu dari CD player di kamarnya. Hari ini hari Sabtu, seharusnya dia pergi bersama teman-temannya, biasalah karaoke or ke mall, tapi hari ini karena kurang enak bodi, Dara stays at home aja. Sambil baca buku yang baru dia beli di bookstore: Don't sweat small stuff for women, dia berbaring santai di tempat tidurnya diiringin CD kegemarannya, lagu-lagu baru tentu saja.

Kata-kata pada lagu itu begitu meresap di kalbunya, dan dia tiba-tiba saja rasa rindu yang kuat hadir dalam hatinya. KANGEN... Only one word, but can describe the whole feeling that she feels right now. Sudah cukup lama Dara memendam rasa ini. Dara sukaaa banget ama this guy, don't know why: but it's just a feeling can't be described easily sihhh...

Dara inget, pertama kali ketemu this guy di suatu acara koor wedding saat Dara bertugas. Kan masih pada inget, Dara emang aktif di koor gerejanya?? That guy menghampiri Dara saat dia selesai menyanyikan lagu : You are the love of my life dengan sangat prima (kata orang-orang sih...). Cowok itu ternyata adik dari mempelai prianya. Dengan sangat simpatik, dia bilang: " Well, you sing very well... " dengan senyumnya yang pepsodent asli and lesung pipinya... Dara hampir gak bisa bernapas, abis tuh cowok ganteng bangettt...( ganteng emang relatif sih, tapi di mata Dara tuh cowok emang OK punya..:))

Untungnya, Dara nggak bengong begitu lama dan bisa menguasai diri walau masih deg-degan sih...

" Thanks ya...", jawab Dara.

" Aku Edmund, adik Evan yang married itu...Kamu namanya siapa?"

" Aku Dara," Jawab Dara sedikit terbata... Chemistry-nya berasa banget booo...mboten strong deh...:)

Edmund:" Boleh minta no HP kamu??"

Dara : Boleh aja sih...0818-xxxxxx

Edmund: Talk to u later ya...

Dara : Ok ...

Setelah ketemu di gereja, Edmund sempet pergi-pergi ama Dara beberapa kali. It was fun banget deh...Edmund pengetahuannya luas: mo musik yang gaul abis, sampe kerohanian yang juga jadi concern-nya Dara, semua ok. Well, Dara sih thank God banget ketemu sama this kinda guy yang cukup langka. Dan umur Edmund ternyata beda tipis ama Dara, dia umur 34 tahun. Sementara Dara 35 tahun kan... Dara udah nggak pusing lagi deh soal umur, beda sampe 3 tahun lebih muda, Dara nggak mempermasalahkan. Wah, ini sih udah OKsss banget dehhh... Dara hepiii sekali utk masa2-masa 3 minggu pergi-pergi bareng Edmund itu. But, tiada pesta yang tak pernah usai. Karena??? Karena Edmund itu kerja di Amrik, tepatnya di San Fransisco. Dipisahkan benua begini gimana ya?? Abis 3 minggu, Edmund balik ke US n Dara manyun aja, karena KANGEN itu tadi... Emails, sms, phone calls, mulanya jadi obat yang cukup mujarab... Tapi sekarang, jarak jugalah yang memisahkan mereka. Keakraban yang tercipta di awal, tambah lama tambah renggang, nyaris tak bersisa ditelan kesibukan masing-masing...

Sedihhh sih, tapi bisa apa lagi?? Malam-malam aku sendiri, tanpa dirimu lagi (Nike Ardilla banget gak sihhh??). Sudah around 2 years, Dara terombang-ambing in such long distance relationship tanpa kejelasan. Karena emang mereka nggak pernah 'jadian', no such words as I like you or anything. Cuma Dara berasa, dia sangat comfortable dengan cowok ini. Never felt this way, even dengan ex-nya dulu, Dara nggak pernah merasakan hal seperti ini... Tapi, realitanya gak bisa nggak harus diterima meski pahit... Akhirnya, Dara malam hari ini juga memutuskan, would like to give up her feelings. Cukup sudah, 2 years is enough... Dara mo cari n fokus ke yang deket aja. Walau perasaan nggak bisa diatur mo jatuh ke siapa, tapi udahhh ahh, Dara capekkk...

Kalo Dara lihat temen-temannya yang long distance relationship, ada yang bisa work out juga sih, tapi yg putus jauh lebih banyak. Mungkin karena gak ketemuan itu lebih sulit...

Dara sih sangat mengerti semua kondisi yang ada, tapi pas menjalani, Dara udah rada hopeless... Rasa suka yang kuat, dihantam sama kenyataan yg 'menyakitkan'...Well, reality bites, sometimes??
Dara juga sudah berdoa kepada Tuhan. Dara emang nggak pernah mau memaksa Tuhan, tapi Dara juga pengen ngasih tau Tuhan kalo dia itu sukkaaa banget sama Mr. E... itu...

Dara selalu berdoa, Tuhan... apa yang Kau mau aku lakukan dengan long distance ini?? Aku udah capek, aku suka sekali sama dia, tapi aku capek Tuhan...Kau mau aku gimana deh, aku ikut... Kalo suruh let go, walau sulit, tapi aku mau ikut rencana-Mu, karena Kau yang lebih tau soal ini, soal hidupku. Tapi kalo emang dia, tolong bukakan jalan buat kami... Kalo bukan, ya...mohon kekuatan saja dalam menjalani hidupku selanjutnya.

Dara rasanya udah melakukan semua yang terbaik untuk Edmund, selalu ada di situ dalam setiap kondisi dia, tersulit baginya sekali pun... Terkadang, Dara menunggu sampai ngantuk-ngantuk hanya untuk mendengar suara Edmund dari Amrik sana. Edmund cerita soal kerjaan, soal pelayanan dia di Amrik, dan soal cewek-cewek yang dia taksir juga. Dara selalu jadi a good listener, berharap someday, Edmund akan bilang: " Thanks for being a good listener all these time, and I want you to be my good listener for the rest of my life, be my girl..."

Impian dan kenyataan, 2 hal yang beda. Kalo Dara di luar tampil biasa, gak ada yang tau kan kalo malam-malam Dara sering banget nangis karena hal ini. Untuk jadi agresif dan ngomong dulu, seperti saran beberapa teman, Dara nggak bisa tuhhh...It's not her style banget deh rasanya. Kalo orang lain mo agresif, silakan aja...but Dara nggak bisa. Berharap Edmund berubah juga nggak mungkin sampe saat ini, kecuali Tuhan berkenan deh...

Gimana ya baiknya?? Bingung...

Akhirnya, malam ini Dara decide mau let go aja si Edmund itu... Let go bener-bener...so, nggak ada lagi malam2 di mana dia menangis sendiri, kangen sama Mr. E...

Dara mau let go and let God be her guide... kontak mungkin ada, tapi Dara dah nggak mau kontak dia dulu sementara Dara menata kembali hatinya yang hancur...Long distance mmmm... very tiring and uncertain. Untuk yang sukses, Dara bilang sih hebat banget! Two thumbs up deh...

Tapi buat yang gagal, Dara juga mengerti, betapa nggak enaknya dipisahkan jarak begini...

Akhirnya, another episode of life begins... with or without Edmund, tokh Tuhan besertaku...Mulai besok, Dara bertekad untuk lebih memperhatikan cowok-cowok di sekitarnya dulu ah... Kadang, kita terlalu berpikir yang jauhhhh saja, ternyata that very special someone ada di sekitar kita, who knows??

Mungkin mataku terlalu tertutup selama ini dengan Edmund melulu Tuhan, hatiku telah terkunci rapat-rapat... Sorry God! Ujar Dara... Mulai hari ini, aku mau membuka diriku... Siapa tau, TUhan memang sudah menyediakan that special one, cuma karena Dara masih belum mau move on saja, makanya gak ketemu-ketemu...

Leganya!! Dara cia you ( baca: bersemangatlah!!versi F4 banget nihh hehe)! Tetap semangat dalam hidup dan berlomba sampe garis akhir dan menyelesaikan pertandingan kehidupan dengan baik demi kemuliaan TUHAN...Karena semuanya ini hanyalah sepenggal kisah kehidupan dalam buku kehidupan Dara dan Tuhan tengah menuliskan cerita hidupnya...

Life goes on and on and on...

Jakarta, 11 Mei 04

-fon-

No comments:

Post a Comment