Wednesday, September 2, 2009

Salon Kecantikan


Weekend tiba…
Salon timeee! Itu yang dilakukan oleh banyak perempuan (psst, beberapa laki-lakinya juga lho…). Yang pasti salon memberikan banyak service untuk tetap terlihat menawan. Dari gunting-cuci-blow, sampai manicure pedicure. Dari creambath (yang terus terang amat kurindukan karena di sini tak ada …) sampai pijat refleksi. Dari hair spa sampai keriting atau rebonding. Dari cat rambut sampai highlight.
Dari make up sederhana buat wisuda atau pesta, sampai make up di hari besar seperti perkawinan.
Keluar salon, yang ada: rasa percaya diri. Karena tampil lebih baik, lebih menarik, lebih cantik, lebih…lebih… dan lebih lainnya…

Banyak wanita yang sudah cantik pun, terus mempercantik dirinya. Kan untuk mempertahankan kecantikan, perlu perawatan. Tidak cukup bermodal cantik saja. Kalau tidak dirawat, sama juga bohong, ya gak? Ya gak? :)

Herannya ketika berhadapan dengan meng-upgrade inner beauty, tiba-tiba rasa ingin cantik itu berkurang. Niatnya tak sekuat untuk tampil cantik secara fisik. Tidak semua sih, karena lagi-lagi aku tak bermaksud menyimpulkan semua orang sama. Tetap ada orang-orang yang kujumpai yang amat ingin tampil cantik dari dalam. Mempercantik hati mereka, mempercantik jiwa mereka.

Kalau di salon kecantikan ada make up artist andalan yang sekali make up bisa dibayar sampai puluhan juta rupiah, juga ada hair-dresser alias ahli potong rambut yang juga bisa dibayar sampai jutaan rupiah bahkan juga puluhan juta rupiah (jadi ingat hair dresser para selebritis dan bangsawan seperti Sultan Brunai dan keluarga, Queen Elizabeth dan keluarga, dst yang memang harus tampil prima setiap saat).
Timbul pertanyaan di hati, mengapa orang serasa enggan mempercantik hatinya? Apa karena itu tak terlihat? Atau karena nilainya tidak penting?
Aku kira, bagi mereka yang tergerak juga untuk mempercantik batin, mempercantik jiwa dan hati mereka, pasti memiliki hair dresser dan make up artist andalan. Itu bisa berarti buku-buku, seminar, retret yang bernada positif. Juga bisa berarti pembimbing spiritual atau membangun kehidupan doa yang baik.

Dengan kehidupan doa yang baik, saya percaya, akan banyak kebaikan juga yang semakin ditambahkan dalam hati kita. Tentunya hati kita akan semakin cantik, seperti habis keluar dari salon. Begitu pun dengan meditasi, saat tenang dan betul-betul merasakan kehadiran Sang Pencipta, bila sering-sering dilakukan, akan membangkitkan rasa syukur yang dalam. Dan bila rasa syukur itu ada di dalam hati, saya yakin, itu akan terpancar keluar. Wajah yang biasa-biasa pun bisa terlihat lebih menarik, hanya karena hatinya tulus dan bersih. Tak bermaksud mencelakai siapa pun, tak bermaksud buruk, tak berniat menjatuhkan, yang ada hanya ingin membuat keadaan bersama semakin baik.
Saya merindukan salon-salon kecantikan batin juga ramai dikunjungi. Bukan hanya salon yang mempercantik fisik karena mereka pasti sudah ramai dikunjungi. Namun, bila dua itu dikombinasi, saya percaya, hidup ini akan semakin indah untuk dihidupi karena salon kecantikan di hati akan mengajarkan caranya untuk mengungkapkan kemarahan dengan sehat, tidak mendendam, memaafkan, mengampuni, dan ikhlas menjalani hari ini sebagaimana adanya. Mengurangi rasa iri, bersyukur atas keberhasilan orang lain, bersyukur atas apa yang dimiliki bukan atas apa yang tidak dipunyai.
Dan orang-orang yang semakin tinggi kualitasnya semakin memenuhi bumi. Bukan hanya sedap dipandang mata, tapi juga sedap diajak bicara dengan tutur kata lembut dan ramah. Bukan karena pura-pura atau munafik, tapi karena memang dalam hatinya mencirikan demikian…

Saya masih merindukan salon bagi jiwa saya, bagi hati saya, bagi batin saya. Saya ingin menjadi lebih cantik…Karena cantik di hati bagi saya lebih penting daripada kecantikan fisik belaka… Kecantikan fisik dapat pudar dimakan waktu. Namun, kecantikan di hati tak akan lekang oleh waktu, malah semakin cantik dalam kedewasaan dan matang dalam kebijaksanaan…

Salon kecantikan jiwa, di mana ada?
Dia tidak jauh, dia hanya perlu waktu kita…Untuk sekadar mampir dan singgah, menyempatkan diri merenungkan sejenak hari kita, kelakuan kita di hari itu, dan berdiam sejenak dalam doa.
Salon kecantikan jiwa, saya tetap rindu untuk menjadikannya ‘tempat’ yang membuat betah bagi para pengunjungnya. Sehingga ketika mereka letih dan lesu, mereka dapatkan semangat baru. Ketika mereka merasa putus asa, mereka tidak menyerah karena mendapatkan pengharapan yang baru. Ketika mereka kecewa akan dunia, mereka mendapatkan kasih yang sempurna dari Sang Pencipta.

Semoga, bila semakin banyak orang yang dibuat betah di salon kecantikan batin mereka, dunia ini bisa menjadi lebih baik. Heal the world, make it a better place… Kalau tidak dimulai dari diri kita, mau mulai dari siapa lagi?
Di luar semua kekecewaan kita pada dunia, pada orang yang bertingkah laku jauh dari semestinya, tanyakan pada hatimu hari ini…

” Kamu mau ke salon? Untuk relaksasi dan mendapatkan inspirasi. Juga kekuatan untuk melangkah lagi?”

Mau donk yaa… Biar salonnya rame, biar pengunjungnya betah, biar pada cantik-cantik dan ganteng-ganteng setelah keluar dari salon… Dan biar dunia makin penuh orang-orang yang cantik dan ganteng dari dalam. Bukan cuma fisiknya saja.
Yuk mareee…:)

Singapore, September 02, 2009
-fon-
* yang mendapat ilham dari salon, abis potong rambut soalnye…:)

Picture: http://kiev.regency.hyatt.com/hyatt/images/hotels/kievh/spa_salon_masthead.jpg

No comments:

Post a Comment