Dinginnya malam yang mencekam
Saat ini, detik ini
Membawaku kepada rasa tak berdaya
Terhadap masa depan
Terhadap saat ini pun aku tak punya kuasa
Apalagi terhadap masa depan
Tapi, apakah itu esensi kehidupan?
Hanya tentang kuasa untuk meraih tujuan?
Kucari gambaran yang kuinginkan dari sebuah perjalanan
Bernama kehidupan
Kucari dan terus kucari
Namun belum kutemukan
Mungkin secara samar masih terlihat di mataku
Namun, mungkin juga aku terlalu takut untuk melihatnya
Karena…
Pernah ku merancang dengan sempurna hidupku
Di satu masa di zaman dahulu
Hanya untuk menemukan
Semua rencana itu hancur berantakan
Digantikan oleh-Nya dengan suatu rencana yang sama sekali berbeda
Yang awalnya sama sekali tak kusuka
Kurasakan banyak pergolakan di dada
Sampai akhirnya menerima
Mungkin ini yang terbaik dari-Nya
Dinginnya malam tak terlalu mencekam lagi
Ketika kutahu…
Apa yang kuyakini saat ini
Dan apa yang kudambakan di masa depan
Kupercayakan kepada Sang Empunya Kehidupan
Bukan kepada diriku sendiri
Karena aku pernah salah
Bahkan sering salah..
Namun, aku kembali menuju kepada terang-Nya
Terang yang cemerlang itu
Yang membimbingku ke arah kepastian
Bukan atas rancanganku
Namun atas rancangan-Nya dalam hidupku
Kutinggalkan sikap sok tahu
Walaupun ini hidupku
Tetapi aku tetap percaya
Bahwa hanya Dia yang paling tahu
Dia Maha tahu
Malam memang dingin
Namun tak lagi mencekam
Ketika aku ingat akan kebaikan dan kehangatan
Yang kudapati dari seorang teman setia
Sepanjang perjalanan kehidupan
Dalam Dia kuperoleh ketenangan
Kupercayakan, Tuhan…
Kemarin, hari ini, esok, atau lusa
Sampai selamanya
Hanya kepada-Mu
Inilah seluruh hidupku…
Singapura, 9 September 2009
-fon-
* catatan malam-malam penuh perjuangan untuk tetap dekat pada-Nya. Dan bersyukur karena masih terus menerima kasih dan bimbingan-Nya tanpa henti sampai detik ini. Dan percaya Dia akan terus curahkan kasih-Nya sampai selamanya. Amin.
No comments:
Post a Comment