Thursday, May 20, 2010

Byurrr…



Pagi yang tidak terlalu dingin sebetulnya. Kuputuskan untuk berenang di pagi ini. Psssst, aku bukanlah perenang yang canggih bak Michael Phelps atau Tao Li yang perenang Singapura itu, bukan! Hanya seseorang yang bisa berenang secara biasa dan sesekali menikmati bersantai di sisi kolamnya.

Byurrr…

Kuceburkan tubuhku ke kolam renang. Eh, koq dingin, ya?

Ketika merasa dingin, kalau diam saja?

Ya, tetap dingin!

Untuk melawan rasa dingin itu, apa yang harus dilakukan?

Bergerak! Berenang tentunya!

Dalam kolam renang kehidupan, karena kita sudah menge-byurrr-kan diri (baca: menceburkan diri hehehe-fon-) di dalamnya ketika kita lahir ke dunia serta meramaikannya dengan tangisan kita untuk pertama kalinya di ruang bersalin… Tentunya, diharapkan kita bergerak di dalamnya. Berenang. Sesekali bolehlah berhenti, mengambil nafas panjang, beristirahat di samping kolam sambil baca buku atau minum sejenak…. Tetapi, ketika kita benar-benar berhenti total dan tidak lagi bergerak, tak lagi memiliki semangat untuk berbuat sesuatu dan melakukan yang terbaik… Tentunya kita kehilangan arah dan merasakan ‘dinginnya’ kehidupan itu sendiri. Untuk kembali menghangatkan suasana itu, tentunya kita harus bergerak.

Byurrr…

Ketika sudah berada di kolam dan pilihannya adalah terus berenang atau diam lalu kemudian tenggelam, sebetulnya kita bisa tanyakan dalam hati: mau apa aku sebenarnya?

Mau diam dan terus ‘mati’? Hidup tetapi tanpa ‘fighting spirit’ dan tenggelam di dalamnya dalam keterpurukan? Atau hidup dan terus berenang aktif di dalam kolamnya?

Sudah byurrr, keceburrr, jangan kaburrr…

Hendaknya kita senantiasa diingatkan ketika kita sudah masuk di kolam renang yang bernama kehidupan, semoga kita selalu berjuang untuk tetap berenang di dalamnya, tidak sampai tenggelam. Berenang sampai akhir untuk memenangkan medali kehidupan yang sudah disediakan-Nya. Semoga kita selalu diingatkan untuk bergerak dan melakukan sesuatu (hopefully something good), karena kalau kita memutuskan untuk berhenti selamanya, itu berarti bagian dari diri kita sudah ‘mati’ walaupun kita masih hidup.

Byurrr…

Kudengar seorang wanita menceburkan dirinya ke kolam yang sama.

Byurrr lagi…

Kulihat seorang ayah membawa anak balitanya berenang bersama.

Byurrr… Byurrr…

Ah, kolam jadi ramai. Seramai teman-teman sekolam renang kehidupan yang kujumpai yang tak pernah kusangka terus bertambah dalam ‘circle of friends’-ku dalam hidupku.

Byurrr… Byurrr.. Byurrr…

Makin banyak yang menceburkan dirinya ke kolam…Sementara aku?

Aku selesai berenang. Namun, aku terus merenangi kolam renang kehidupanku. Bergerak, terpacu untuk terus berenang dan menjadi perenang yang lebih baik dengan tuntunan-Nya…

Yuk, mareee byurrr bersama dan penuhi dunia dengan gaya renang dan keunikan kita masing-masing!:)

HCMC, 21 Mei 2010

-fon-

* catatan kemarin sebetulnya, tetapi baru dituliskan hari ini. Inspirasi timbul di kolam renang, ketika dengan kaca mata renangku kusaksikan sudut pandang baru dari kolam biru itu…:)

Sumber gambar:

http://www.wallpaperbase.com/wallpapers/sports/swimming/swimming_2.jpg


2 comments:

  1. mareee...!

    betewe, lagi pengen di pinggir kolam,
    ga untuk apa-apa, cuman untuk duduk doang,
    ga mikir apa-apa
    ga pengen apa-apa
    ga berharap apa-apa

    cuman sejenak,
    ambil napas buatan
    ...
    :(

    ReplyDelete
  2. @ Agnes: kan gak pa2, beristirahat sejenak, bu...moga2 kekuatan baru didapat untuk segera ngebyurrrr lageee:)

    ReplyDelete