Tuesday, April 27, 2010

AKU


* duet Chairil Anwar dan saya :)


Opa Chairil Anwar :

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang
kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Fon:

Kalau waktuku tiba,

kutantang hadir dirinya,

beradu pandang dengannya,

Tak juga takutkanku…


Opa Chairil Anwar :

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Fon:

Aku bukan binatang jalang,

walau aku memang terbuang…

Boleh tikam tubuh dan hatiku,

aku bertahan dan berjalan

Opa Chairil Anwar :

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Fon:

Tertoreh hati,

ulah Si Luka,

tak jua buatku berhenti,

terbang lintasi hidup ini


Opa Chairil Anwar :

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Fon:

Seribu tahun ataukah abadi,

tembusi ruang dan waktu,

aku tetap akan berlalu…


Maret 1943 (‘by’ Opa Chairil Anwar)

13 April 2010

Opa Chairil dan

–fon-

  • menyambut hari puisi 28 April dan edisi tampil kompak bersama anak-anak Yuk Nulis! yang semuanya bikin puisi di hari ini.
  • Puisi ini sebagai bentuk hormat pada kesusasteraan Indonesia yang juga merupakan puisi favoritku dari masa sekolah dulu. Kalau kata-katanya kurang berkenan atau tidak sebagus Opa Chairil Anwar: harap maklum. Masih belajar:) Tengkyu Opa Chairil Anwar untuk inspirasi indah di puisi ini yang tak lekang dimakan usia.
  • Special thanks buat Udo Indra dan MMI-nya di milis YN! Yang memberikan banyak pencerahan soal puisi…


Sumber gambar:
http://djunaedird.files.wordpress.com/2008/04/chairil-anwar.jpg

No comments:

Post a Comment