Rintik hujan membasahi bumi,
seolah enggan beranjak pergi.
Tak lama setelah itu,
pelangi datang menaungi.
Menawarkan semburat warna lukisan Sang Pencipta,
yang luar biasa indah.
Di sekitarku, pepohonan menghijau.
Tetesan air masih bergelayut manja di dedaunan.
Ranting yang patah pun memberikan senyuman.
Angin berhembus perlahan.
Menyibak rambutku,
mendamaikan hatiku.
Saat kupandang ciptaan Tuhan,
sungguh aku mengagumi kesempurnaan karya-Nya.
Kalaupun ada yang tak sempurna,
sebagian itu karena ulah kita manusia.
Matahari yang dari tadi bersembunyi,
tiba-tiba menampakkan diri.
Sinarnya tak segarang biasanya,
malah ia seolah berkata,
" Selamat pagi, hai dunia!"
Damai di pagi,
damai di hati.
Menitipkan salam dan ungkapan hati,
kepada-Nya Sang Pemberi Hidup.
Kubisikkan pelan tapi pasti,
Tuhan, terima kasih.
HCMC, 16 Januari 2010
-fon-
* puisi juga di bulan Januari…
No comments:
Post a Comment