Monday, April 26, 2010

Being Mom: Acungkan Jempol Pada Anak Anda



Sebelum salah seorang sahabat kami di Vietnam kembali ke Jakarta, dia yang adalah seorang penulis dan trainer, memberikan hadiah tak terduga bagi kami semua. Sebuah presentasi tentang sebuah buku yang sangat menginspirasinya. Buku itu berjudul ‘Appreciating Your Child’ karya Zhou Hong. Zhou Hong berasal dari negeri Cina dan tulisannya diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris di Singapura dan dijual di sana, selain dalam versi aslinya yang berbahasa Mandarin tentunya yang ada di Cina. Zhou Hong sendiri menjadi ‘motivational speaker’ bagi pemerintah Cina dan juga memiliki sesuatu yang dia jalankan secara pribadi sehubungan dengan kegiatan motivasi. Intinya adalah: acungkan jempol pada anak Anda.

Zhou Hong memiliki seorang anak perempuan, tuli, bernama Zhou Ting Ting. Ting Ting ini dia bawa ke seluruh sinshe pengobatan akupuntur, dengan harapan Ting Ting bisa mendengar. Ting Ting selalu menangis kesakitan tiap kali dia harus menerima siksaan berupa tusuk jarum. Itu dilakukan dari dia bayi. Sampai suatu ketika, di suatu malam yang hujannya deras bukan kepalang, Zhou Hong membawa Ting Ting ke sebuah sinshe akupuntur lainnya. Ting Ting menangis dan menolak, tetapi Zhou Hong mengeraskan hatinya, sambil juga menangis. Dia tak lagi bisa membedakan mana air matanya dan mana air hujan, saking derasnya. Detik demi detik berlalu di tempat sinshe itu, Ting Ting diam saja. Tidak lagi menangis, tak bereaksi, hanya air matanya yang mengalir di pipinya. Tanpa suara.

Melihat itu Zhou Hong berjanji dalam hati, akan menerima Ting Ting apa adanya dan akan berhenti melakukan semua akupuntur yang menyiksa putrinya. Setelah itu, Zhou Hong terus memotivasi Ting Ting yang di usia 3 tahun, masih belum fasih bicara. Perlahan tapi pasti, Zhou Hong terus melakukan pujian pada anaknya, mengacungkan jempol pada Ting Ting dan terbukti itu berhasil. Ting Ting muda ketika kecil meraih penghargaan reinkarnasi Hellen Keller di Asia. Sampai terakhir prestasi gemilang yang digondolnya adalah meraih gelar S3 (Phd) dari satu universitas yang cukup ternama di Amerika Serikat. Di luar berbagai penghargaan dari pemerintah Cina juga seperti 10 wanita muda yang berpengaruh di Cina dan sebagainya.

Sampai hari ini saya belum memiliki bukunya dan berharap kalau berkesempatan ke Singapura atau ada teman yang ke Singapura bisa menitipkannya. Sahabat saya itu amat terinspirasi sampai dia pergi ke Cina menemui Zhou Hong sendiri yang amat rendah hati. Zhou Hong diminta pemerintah Cina untuk pergi ke seluruh Cina mewartakan apa yang dia lakukan bagi anaknya. Untuk para guru dan pendidik, untuk para orang tua, seminarnya menjadi lautan air mata. Di Singapura sendiri, Jack Neo, sutradara Singapura disuruh pemerintahnya buat mengikuti seminarnya. Jack menolak karena tak merasa butuh dan memutuskan pergi membawa laptop saja untuk menghindari kebosanan. Tahu-tahunya, baru awal seminar Jack sudah menangis karena amat tersentuh dan hasilnya dia menelurkan film berjudul ‘ I’m Not Stupid’ yang terdiri dari 2 seri (sekuelnya).

Tak ada orang tua yang berniat jahat terhadap anaknya (kecuali ortu yang di luar normal), hanya mereka tak terbiasa memuji anak-anaknya. Mereka banyak melarang, sehingga mematikan potensi Si Anak. Bukan pula berarti anak boleh seenaknya sendiri, namun dipuji tentunya akan menghasilkan Ting Ting lainnya… Percaya bahwa Si Anak mampu, bukan melabelinya dengan ucapan ‘ Bodoh, Tolol, Bego, Nakal’ dan seterusnya.

Hari itu saya berjanji untuk memperbaiki diri. Mumpung belum terlalu terlambat, anak saya baru berusia tiga tahun. Tentunya bukan pekerjaan mudah… Ketika anak kami mulai sering corat-coret dinding, bagaimana mengacungkan jempol padanya? Atau ketika anak Anda dapat nilai 3 dalam pelajaran Bahasa Inggris, mau diacungi jempol? Begitu tanya Anda…

Yang pasti, walaupun dia dapat nilai 3, coba melihat betulnya daripada salahnya, dan berharap lain kali dia bisa mengerjakan lebih baik.

Suasana haru memenuhi hati kami saat itu. Sungguh hadiah yang tak ternilai dari Sobat kami, Stella. Ini memang perlu usaha keras guna memperbaiki diri, memperbaiki mulut orang tua yang terbiasa melontarkan kecaman ketimbang pujian. Pelajaran berharga karena kita tak pernah tahu potensi yang ada dalam diri seorang anak, karena kita tak menggalinya secara maksimal…

Anak-anak bisa menjadi berkat, bisa pula menjadi sumber masalah. Berapa banyak orang tua yang pusing akibat anaknya dan bilang bahwa anaknya adalah ‘Biang Kerok’?

Adalah pilihan kita masing-masing sebetulnya, mau menjadikan mereka sebagai berkat atau masalah.

Untuk jadi orang tua yang bijaksana, tak pernah mudah. Semoga kita bisa sama-sama belajar guna menjadi orang tua yang semakin melihat kebaikan dalam diri anak-anak kita. Acungkan jempol pada Anak Anda! Semoga kita bisa melihat kebaikan dalam diri mereka yang dipercayakan Tuhan pada kita.

HCMC, 27 April 2010

-fon-

* special thanks to Stella wherever you are, whether you read or not, ‘Appreciating Your Child’ has made a tremendous change in me.

* catatan pribadi yang semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Karena saya sendiri harus banyak belajar untuk jadi orang tua yang lebih baik. Jauh dari sempurna, hanya mohon rahmat-Nya untuk hal ini.


Sumber gambar:

http://www.vika-group.com/en/zhou-hong-and-ssjy/zhou-hong-and-ssjy

3 comments:

  1. Uwaaaaa, aku terinspirasi! Kereeeennn.
    Iya, dunia ini akan indah dan damai kalau semua orang saling memuji dan membangun.
    Saya mau jadi orang tua yang bijak ketika jadi orang tua nanti.
    Amin.

    ReplyDelete
  2. thx for the inspiration writing hehehe

    ReplyDelete
  3. @ Shella: semoga bisa jadi ortu yang bijak...walopun masih lama yakk, gak pa2 lah siap2 dulu hehehe...trims dah mampir:)
    @ Fekhi: u r welcome:) ini jg hanya share dari temen yang memang menginspirasi:)

    ReplyDelete