Wednesday, April 21, 2010

Hari Marah (Ramah) Sedunia



Ketika kutakut, aku marah.

Ketika aku kecewa, aku marah.

Ketika aku gelisah dan resah tanpa adanya kepastian,

tampaknya marah adalah hal yang termudah kulakukan.


Enak, ‘tokh?’
Tinggal marah dan semuanya selesai…

Selesai? Nanti dulu!
Bukannya setelah marah malah tambah runyam masalah.
Ada pihak-pihak yang sakit hati,

ada pihak-pihak yang terlukai…

Bukankah masalahnya malah tambah melebar?


Ternyata di balik amarah itu tersimpan beberapa cerita.

Ternyata, jika kuputuskan untuk marah,

aku sendiri menutupi sesuatu.

Mungkin marah itu bersumber dari harga diriku yang tertoreh,

mungkin marah itu karena aku cemburu,

mungkin aku marah karena aku iri,

mungkin aku marah karena aku benci kenyataan tapi tak kuasa menolak.

Sejuta mungkin yang ada,

sejuta kemungkinan yang terjadi…


Mungkin ada sesuatu yang salah di dalam diri ketika aku marah.
Mungkin aku tak merasa diriku berharga,

sehingga marah adalah hal yang rasanya paling mudah kulakukan.
Mungkin aku frustrasi akan kegagalan,

sehingga marah lagilah yang kutunjukkan.

Mungkin aku trauma akan masa lalu yang pahit,

dan marah adalah satu-satunya cara yang tepat untuk melindungi diriku.

Walau kutahu itu perisai yang keliru…


Hari ini Hari Marah Sedunia, maka marahlah!

Itu yang paling memotivasi kaum pemarah

buat melancarkan serangan penuh kemarahan.

Membabi-buta kepada siapa saja.

Lihat Tukang Ojek bawaannya emosi,

lihat tukang sayur bawaannya memaki,

lihat bos di kantor bawaannya mau lari

(karena sulit untuk bisa marah sama bos takut posisi terancam):)


Marah…Marah..Marah…

Sampai rasanya mendidih darah.

Naik ke kepala.

Kapankah akan menjadi ramah…ramah…ramah?

Harapkan marahmu selesaikan masalah?

Rasanya percuma…


Untaian kata-kata yang lebih pedas dari cabai rawit,

bisa keluar dari mulut Si Pemarah.

Kapan ganti dengan kata-kata lembut penuh cinta?


Ah, saya juga pernah marah. Sering malah!

Marah ‘kan sehat! Kemarahan yang disimpan juga tak baik bagi kesehatan…

‘Okay’, tapi kalau terus mengumbarnya, apa sehat juga?



Bayangkan kalau hari ini orang pemarah sedunia berkumpul di satu tempat untuk memperingati Hari Marah Sedunia. Bisa bayangkan sekacau apa jadinya?:)

Tuding sana-sini.

Teriak kanan-kiri.

Saling memaki…

Wuih, seru kaliii….


Di sudut hati mereka, mereka harusnya menyadari,

ada ketidakberesan dalam diri yang belum terselesaikan.

Ada kekacauan yang belum dibenahi.

Bukan dari keluarga, bukan dari teman, bukan dari suami, istri, anak atau pacar.

Bukan dari tukang parkir, tukang ojek, pengemudi taksi atau metromini…


Kalau saja semua pemarah itu menyadari

bahwa dari dalam diri merekalah sumber kemarahan itu berasal.

‘ Well’, orang luar bisa memancing kemarahan kita,

tetapi bukankah reaksi kita adalah pilihan kita sendiri?


Kalau saja kita semua menyadari bahwa ketika kita marah-marah,

sesungguhnya kita mengukurkannya dengan standar yang sudah kita tetapkan

bagaimana seseorang harus berlaku.

Sehingga ketika dia tidak melaksanakan seperti yang kita mau,

kita keburu kecewa dan marah.


Sesabar apa pun seseorang pastinya pernah marah.

Sedangkan hari-hari seorang Pemarah,

rasanya isinya adalah:

‘sandwich isi kemarahan’, ‘marah goreng mentega’, dan ‘marah balado’.

Isi lemari makannya semua sama: marah ‘ingredients’ belaka.

Ada bawang marah, kunyit marah, dan garam marah.

Menjadikan ramuan resep kemarahan semakin tercipta sempurna.


Marah…

Ramah…
Ganti marah jadi ramah…

Mudah-mudahan, kita bisa canangkan Hari Ramah Sedunia.

Bukan rajin menjamah:)

Tetapi ramah yang sesungguhnya…

Yang tulus keluar dari lubuk hati terdalam…


Pemarah versus peramah.
Itu pilihan kita.

Marah atau Ramah?

Dulunya Pemarah, sekarang memangnya tak boleh jadi Peramah?


Ah sudahlah,

yuk mari beramah-tamah,

singkirkan gundah

Kurangi amarah…


HCMC, 21 April 2010

-fon-

*juga pernah marah namun akhirnya memutuskan untuk ramah:)

Sumber gambar:

http://foodfoodbodybody.files.wordpress.com/2009/11/happy_face_.jpg


2 comments:

  1. Marah... 1x marah=rasa senang hilang . 2x marah= akal sehat terbang. 3x marah=tekanan darah melayang . 4x marah = teman2 lintang pukang . 5x marah=jadi tua sebelum beruban . 6x marah =pintu dosa lebar terbentang . "amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah "

    ReplyDelete
  2. @ Mas Tarso: tulll ... Buah2 roh juga gak ada yang bilang kemarahan termasuk di dalamnya:)
    Pastinya damai, sukacita, dan semua kebaikan semata.
    GBU:)

    ReplyDelete